Senin, 28 February 2022 04:20 UTC
Puluhan warga tutup paksa galian sirtu atau tambang galian c di Desa Srigading, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Senin 28 Februari 2022. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Puluhan warga tutup paksa galian sirtu atau tambang galian c di Desa Srigading, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Waga melakukan itu lantaran kesal, pemilik lahan belum mendapatkan ganti rugi dari pengusaha penambang, Senin 28 Februari 2022.
Alat-alat berat dan dump truk milik CV Wiratama Mandiri yang sudah beroperasi sejak satu tahun ini diusir warga. Pintu lokasi galian sirtu pun di pagar bambu dan kayu. Salah satu pemilik lahan, Agung Dedi Purnomo mengatakan, jika selama aktifitas penambangan tak pernah ada ikatan sewa.
Merasa kecewa, dan dirugikan ia dan puluhan warga lain menyegel lokasi itu. "Ini karena tanah hak saya, tanah saya setelah digali tidak ada niat baik. Seperti tanya saya lah, lahan mau saya lewa. Gak ada seperti itu, kemarin sudah saya tutup dan pager saya dirusak. Tidak ada pemberitahuan sama saya," kata Agung.
Ia menambahakan, sejak dilakukan pertambangan di lahan miliknya. Sudah mengakibatkan kerusakan lingkungan. Mulai dari merusak sumber mata air, hingga menyebabkan kesulitan air bersih.
Baca Juga: Diduga Rem Blong, Sopir Tambang Pasir asal Sidoarjo Meninggal Tertimbun Sirtu
Nantinya, usai mengusir alat penambang. Ia berencana akan menanami kembali lahan itu dengan bibit kayu sengon. Tiap tahun bisa menghasilkan uang. "Saya tidak ada maksud apa-apa. Ini tanah saya, hak saya bukan tanah galian. Tidak dibeli dan sewa, milik saya pribadi. Mau saya tanami sengon, singkong dan ada hasilnya," ucapnya ketus.
Namun, usai membubarkan diri dari demo itu. Ia tak menampik, agar pihak CV Wiratama Mandiri bisa berkomunikasi secara langsung dengannya sebagai pemilik lahan yang sudah dijadikan lokasi sirtu selama setahun belakangan. "Kami harap, pemilik CV ada itikad baik. Untuk berkomunikasi, karena sudah satu tahun lahan ini gali. Hingga merusak lingkungan," ia memungkasi.
Terpisah, penjaga galian saat dikonfirmasi enggan memberikan penjelasan terkait permasalahan yang baru terjadi saat ini.