Logo

Warga Mojokerto Menolak dengan Vaksin Jenis AstraZeneca, Ini Alasannya

Dinkes Mojokerto Kota Salurkan 6.019 Dosis Vaksin Booster
Reporter:,Editor:

Senin, 17 January 2022 08:20 UTC

Warga Mojokerto Menolak dengan Vaksin Jenis AstraZeneca, Ini Alasannya

Warga sedang melakukan pendaftaran vaksinasi booster jenis AstraZeneca di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Senin, 17 Januari 2022. Foto : Karin

 

JATIMNET.COM, Mojokerto - Sejumlah warga enggan dilakukan vaksinasi booster jenis AstraZeneca, meski Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto mempersiapkan 6.019 dosis untuk lansia dan Penerima Bantuan luran (PBI) yang e-ticketnya siap.

Salah satunya, Hari Prasetyo, 65 tahun warga Kecamatan Magersari, ia enggan melakukan vaksinasi booster setelah mengetahui jenis vaksin AstraZeneca yang akan diberikan saat mendaftarkan diri di ruang vaksinasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Wahidin Sudiro Husodo untuk mendapatkan vaksin booster.

"Pakai Astra-e, maunya vaksin Pfizer (BNT162b2) lah lebih bagus. Soalnya saya juga cari tahu ke teman-teman kalau Pfizer lebih baik dan mahal," kata  Hari

Dirinya rela menunda pemberian vaksinasi ketiga, yang sebenarnya ditujukan untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun. Hingga nantinya, stok vaksin jenis Pfizer didistribusikan pihak Kementrian Kesehatan RI untuk Pemkot Mojokerto.

Baca Juga: Terkendala Stok, Vaksin Booster di Ponorogo Belum Bisa Dilakukan

"Lebih baik nunggulah, daripada pakai yang lain. Pertama dan kedua, kan saya pakai Sinovac memang bagus. Jadi ketiga saya mau yang bagus juga," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinkes Kota Mojokerto dr. Triastutik mengatakan hingga kini belum ada kiriman vaksin jenis Pfizer dari Kementrian Kesehatan RI sejak vaksin dosis pertama, dosis kedua, dan booster saat ini yang akan disalurkan ke masyarakat melalui Dinkes Kota Mojokerto.

Pihaknya, tak bisa memastikan kapan akan memberikan vaksin Prifezer kewarga kota. "Pfizer belum untuk kota, sampai sekarang belum pernah diberi. Jadi kita tidak ada, masih AstraZeneca yang ready dan Moderna untuk nakes waktu itu," ujarnya usai meninjau pemberian 100 dosis vaksin booster di Puskesmas Wates.

Hanya saja, Triastutik menjelaskan, jika semua jenis vaksin sama dan sudah ada ketentuan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan dalam setiap platform. "Yang penting itu bukan jenis vaksin, tapi platform satu dua harus sama. Lalu yang ketiga itu harus beda. Kenapa? untuk antisipasi varian-varian baru Covid, seperti Omicron," ujarnya.

Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Gelar Vaksin Booster, Ini Sasarannya

Lebih lanjut dikatakan Tryas, pemberian platform dosis satu dan dua disatu jenis vaksin yang sama, sedangkan dosis ketiga atau booster haruslah tidak sama. Yakni, vaksin pertama dan kedua Sinovac, yang ketiga boleh AstraZeneca atau Pfizer.

Berbeda dengan pemberian vaksin pertama dan keduanya adalah AstraZeneca, maka vaksin ketiga haruslah Moderna. "Sudah ada juknis nya. Ketika platform Sinovac - Sinovac maka bisa Pfizer atau AstraZeneca. Artinya ada pilihan nggih," ujarnya.

Dirinya mengimbau warga utamanya yang lansia untuk tidak takut dilakukan vaksin booster jenis AstraZeneca yang serentak dilaksanakan hari ini, Senin, 17 Januari 2022 di satu RSUD dan enam puskesmas di Kota Mojokerto.

"Gak ada yang baik, gak ada yang buruk. Karena itu sudah berdasarkan penelitian, ohh ini efekasinya sekian, bahkan dosis beda setiap jenis vaksin. Dulu Moderna 0,5 ml, yang AstraZeneca cukup 0,25 ml," ucapnya.