Jumat, 05 June 2020 05:40 UTC
TEMPAT PELANTIKAN. Gedung BKD Jawa Timur di Jalan Jemur Andayani 1 Surabaya tempat pelantikan 240 Kepala dan Pengawas SMA/SMK Negeri di Jatim, 20 Mei 2020. Foto: bkd.jatimprov.go.id
JATIMNET.COM, Mojokerto – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi memastikan salah satu pengawas SMK Negeri di Kabupaten Mojokerto yang meninggal dunia positif Covid-19.
Pengawas tersebut adalah salah satu peserta pelantikan 240 Kepala dan Pengawas SMA/SMK Negeri yang diadakan Dinas Pendidikan Jawa Timur di gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Timur, Surabaya, 20 Mei 2020. Pelantikan tersebut digelar dalam empat gelombang dan menerapkan protokol kesehatan termasuk jaga jarak antar orang yang dilantik.
"Pelantikan tanggal 20 Mei baru diketahui positif itu 3 Juni. Masuk rumah sakitnya tanggal 23 Mei 2020," ujar Wahid, Kamis 4 Juni 2020.
BACA JUGA: Dindik Jatim Pastikan Salah Satu Pengawas SMK yang Dilantik Positif Covid-19
Menurutnya, pengawas tersebut semula mengeluhkan sakit lambung atau maag. Setelah diperiksa, terdapat flek di paru-parunya dan setelah hasil swab keluar terbukti positif Covid-19. "Dia memang perokok berat. Tetapi hasil tes swab juga positif," kata Wahid.
Hasil penelusuran jatimnet.com, pengawas tersebut merupakan warga Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, yang menjadi pengawas di SMK Negeri Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Gugus Tugas Covid-19 Jombang membenarkan adanya ASN berinisial DS asal Peterongan yang positif Covid-19. DS terkategori sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) dan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab yang keluar 3 Juni 2020. Namun DS sudah meninggal dunia sebelum hasil swab keluar.
"Iya ASN, tapi kami tidak punya kewenangan untuk mengatakan ASN apa (pekerjaannya)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jombang Budi Winarno, Kamis, 4 Juni 2020.
BACA JUGA: Peserta Pelantikan Kepala SMA/SMK di Jatim Diduga Positif Covid-19
Budi enggan menjelaskan riwayat kesehatan dan perjalanan atau kegiatan DS sebelum dinyatakan positif Covid-19. "Terkait kronologis kesehatan seperti apa, kami tidak bisa menjelaskan secara detail. Langsung ke Dinkes saja," katanya.
Setelah OTG, DS berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena ada flek di paru-paru dan dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Mojokerto hingga meninggal dunia.
Untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 di kalangan pendidik tersebut, Gugus Tugas Covid-19 Jombang melakukan rapid test pada 23 Kepala dan Pengawas SMA/SMK Negeri di Jombang termasuk delapan Kepala dan 11 Pengawas SMA/SMK yang ikut dalam pelantikan di Surabaya. Namun hasil rapid test mereka belum diketahui.
Selain DS, salah satu Kepala SMK Negeri di Kabupaten Mojokerto juga dikabarkan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab yang keluar 31 Mei 2020 dan masih dirawat di rumah sakit. Kepala SMK Negeri ini juga mengikuti pelantikan pada 20 Mei 2020 di Surabaya dan satu mobil dengan DS. Informasi ini didapat dari kalangan pemangku kebijakan pendidikan di Mojokerto.
BACA JUGA: Kepala Sekolah di Mojokerto Diduga Positif Covid-19
Pada 31 Mei 2020 lalu, Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Mojokerto memang merilis lima orang positif Covid-19 dan dua di antaranya merupakan ASN dan pensiunan ASN. ASN yang dimaksud diduga Kepala SMK Negeri tersebut.
"Dari lima warga yang dirilis pada 31 Mei 2020 lalu salah satunya ada yang ASN dan pensiunan ASN," kata Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto saat dihubungi, Selasa, 2 Juni 2020.
Namun Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengaku belum mengetahui Kepala SMK Negeri di Mojokerto yang dikabarkan juga positif Covid-19. “Belum menerima laporannya,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis, 4 Juni 2020.
Saat itu ada empat Kepala dan 11 Pengawas SMA dan SMK Negeri di Kota dan Kabupaten Mojokerto yang mengikuti pelantikan di Surabaya. Hanya satu orang Kepala SMK yang diduga positif berdasarkan hasil tes swab sedangkan hasil rapid test maupun swab yang lainnya belum diketahui.
