Logo

Warga Cium Bau Diduga Belerang, Korban Ledakan di Mojokerto Pasrahkan Proses Hukum

Reporter:,Editor:

Senin, 13 January 2025 10:00 UTC

Warga Cium Bau Diduga Belerang, Korban Ledakan di Mojokerto Pasrahkan Proses Hukum

Keluarga berdoa di makam ibu dan anak yang jadi korban ledakan di rumah polisi yang masih keluarga dengan korban di Desa Sumolawang, Kec. Puri, Kab. Mojokerto, Senin sore, 13 Januari 2025. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Salah satu korban meninggal dunia akibat ledakan di rumah polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Luluk Sudarwati, dikenal sebagai sosok yang baik oleh para tetangganya. 

Hal itu disampaikan Sholika, salah satu sanak saudara korban. "Orangnya itu baik. Orangnya jarang keluar, ya mengajar ngaji di sini," ujarnya, Senin sore, 13 Januari 2025.

Akibat ledakan itu, Luluk dan anaknya yang masih berusia 3 tahun, meninggal dunia. Kematian keduanya membuat kepedihan yang mendalam bagi keluarga.

"Ya cukup terpukul mas, karena khan masih saudara," tuturnya.

BACA: Rumah Polisi di Mojokerto Meledak, Ibu dan Anak Meninggal Dunia

Sementara itu, suami Luluk, Kodi, hanya bisa pasrah usai mengantar jasad sang istri dan anak keduanya yang menjadi korban ledakan di rumah anggota polisi yang masih ada hubungan keluarga dengan Kodi dan Luluk.

Ia hanya bisa tertunduk lemah bersama putri pertamanya di atas pusara istri dan anak laki-lakinya.

"Saya pulang, saya cari anak istri saya," ujarnya usai pemakaman kepada awak media.

Ia mengaku berada di sawah saat ledakan terjadi di rumah Aipda Maryudi yang tinggal berhimpitan dengan dinding tembok rumahnya. Akibatnya, sebagian bangunan rumah Maryudi hancur dan menimpa rumah keluarga Kodi dan Luluk.

"Sekitar jam 9-an, saya di sawah. Tahunya ibu yang ngebel (menelepon). Katanya rumah Mas Yudi meledak gitu aja," kata Kodi. 

BACA: Ledakan Pabrik Bioethanol PT Enero Telan Korban Jiwa dan Rusak Rumah Warga

Disinggung terkait proses hukum atas kejadian ini, Kodi hanya bisa pasrah. Apalagi Luluk merupakan sepupu dari istri Maryudi, Fatmah. 

"Ya gimana ya, terserah nanti ndak tahu saya. Iya, keluarga sepupu, anaknya pakde dari istri saya," katanya.

Polres Mojokerto masih menyelidiki penyebab ledakan. Saat kejadian, Aipda Maryudi sedang berdinas di Polsek Dlanggu dan istrinya, Fatmah, juga sedang tidak berada di rumah. Menurut informasi yang diterima, selain sebagai polisi, Maryudi hobi merakit perangkat elektronik, seperti sound system. 

Setelah terjadi ledakan, warga mencium bau seperti bubuk petasan atau bau belerang di lokasi ledakan. Belum diketahui apakah ledakan ini terkait hobi Maryudi yang merakit perangkat elektronik atau ada sebab lain.