Senin, 10 August 2020 11:40 UTC
LEDAKAN. Api berkobar setelah terjadi ledakan di salah satu instalasi pabrik produksi bioethanol PT Enero milik PTPN X di Desa Gempolkrep, Kec. Gedeg, Kab. Mojokerto, Senin sore, 10 Agustus 2020. Foto: Repro video amatir
JATIMNET.COM, Mojokerto – Salah satu instalasi utama dari produksi bioethanol di pabrik PT Energi Agro Nusantara (Enero), Jalan Raya Gedeg, Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, meledak, Senin sore, 10 Agustus 2020.
PT Enero merupakan salah satu unit usaha dari BUMN PT Perkebunan Nusantara (PN) X. Bahan pembuatan bioethanol memanfaatkan tetes tebu dari Pabrik Gula (PG) Gempolkrep PTPN X yang ada di dekat pabrik PT Enero. Api tampak berkobar dan kebakaran yang terjadi menimbulkan asap berwarna hitam pekat membumbung tinggi.
Ledakan hebat yang terdengar hingga radius 1 kilometer ini menimbulkan korban jiwa dan beberapa rumah warga rusak parah. Hingga kini belum diketahui pasti berapa korban jiwa maupun korban luka akibat ledakan tersebut. Namun dipastikan satu kantong berisi jenazah dibawa dari pabrik setempat ke RSUD RA Basuni, Gedeg, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer.
BACA JUGA: Pabrik Bioetanol di Mojokerto Meledak
Wartawan belum bisa mendekat dan hanya bisa memantau dari area sekitar jalan raya setempat. Hingga Senin malam pukul 17.30 WIB, masih terlihat mobil ambulans PMI Kota Mojokerto yang keluar masuk dari kawasan pabrik menuju RSUD RA Basuni membawa korban ledakan.
"Belum tahu pasti ada korban apa tidaknya. Kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB. Ini di produksi utama ledakannya," kata Humas PT Enero, Ariel.
Ledakan yang terjadi juga menyebabkan sejumlah rumah warga yang berada di samping maupun belakang pabrik rusak.
RUSAK RUMAH. Warga menunjukkan kaca rumah yang rusak akibat ledakan pabrik bioethanol PT Enero, Senin sore, 10 Agustus 2020. Foto: Karina Norhadini
BACA JUGA: Supervisor Pabrik Bioethanol PT Enero Tersangka Laka Kerja
Ia dan warga sekitar berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri dan menyelamatkan barang berharga. "Habis kejadian saya rekam, semua masyarakat keluar semua, jadi sempat selamatkan barang-barang dulu. Kalau titik ledakannya sekitar 300 meter (dari sini)," kata Heru. Ia berharap pihak perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan rumah warga akibat ledakan tersebut.
Hal yang sama juga dirasakan Effendi Setiawan warga Desa Gempolkrep. Atap plafon rumahnya mengalami rusak dan plafon berhamburan di lantai rumahnya.
"Rusak karena ledakan pabrik Enero, saya tadi lagi sendirian di dalam rumah. Plafon pada rontok, debu di mana-mana. Mudah-mudahan perusahaan mengganti rugi," kata Effendi sambil membersihkan puing-puing plafon yang berada di lantai rumahnya.
Jatimnet.com mencoba masuk ke RSUD RA Basuni untuk mengecek jumlah korban jiwa yang sudah dievakuasi dari pabrik PT Enero. Di kamar mayat tampak terdapat satu kantong jenazah yang dibawa dari pabrik PT Enero.
Peristiwa kecelakaan kerja di pabrik PT Enero ini adalah yang kedua kali di tahun ini. Sebelumnya, 11 April 2020, terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan tiga karyawan atau pekerja meninggal dunia dan dua pekerja lainnya luka. Saat itu terjadi pelanggaran standar operasional prosedur dalam pengolahan limbah bioethanol dan Polres Mojokerto Kota menetapkan Supervisor Divisi Bio Gas pabrik setempat sebagai tersangka.
