Logo

Wabah PMK, Peternak Sapi Takut Harga Turun Menjelang Iduladha

Reporter:,Editor:

Jumat, 03 June 2022 01:40 UTC

Wabah PMK, Peternak Sapi Takut Harga Turun Menjelang Iduladha

PENCEGAHAN. Petugas menyemprotkan cairan disinfektan pada sapi-sapi yang bakal masuk di Pasar Hewan Pasar Hewan Banyuanyar, Kec. Banyuanyar, Kab. Probolinggo, Rabu, 1 Juni 2022. Foto: Dinas Kominfo Kab. Probolinggo

JATIMNET.COM, Lamongan – Hari Raya Iduladha biasanya membuat para peternak sapi senang karena hewan peliharaannya laku dan mereka untung. Tapi pada Iduladha tahun 2022 kali ini, mereka bukannya bahagia, namun para peternak sapi di Lamongan malah gelisah. 

Kegelisaan para peternak bukan tanpa alasan. Mereka takut hewan yang dipeliharanya selama ini untuk persiapan Iduladha tidak laku terjual gegara wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang beberapa bulan ini juga melanda Lamongan. 

Padahal mereka juga sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk perawatan dan pemeliharaan. Kondisi ini juga dirasakan Suratman, peternak yang berencana menjual 10 ekor sapi saat Iduladha mendatang.

BACA JUGA: Wabah PMK, Jatim Perketat Penyembelihan Hewan Ternak di RPH

"Sebab PMK, penjualan menurun. Padahal sapi-sapi peliharaan saya sehat, namun daya beli sapi sangat lesu padahal ini sudah jelang Iduladha," kata Suratman, Kamis, 2 Juni 2022.

Bak menelan pil pahit, para peternak termasuk Suratman mengaku bingung lantaran seluruh akses penjualan dihentikan. Belum lagi biaya perawatan dan pola pikir warga yang menganggap seluruh sapi saat ini seluruhnya terjangkit PMK dan memilih menghindarinya.

"Kalau disimpan terus malah ada yang curiga kena penyakit, ditawarkan keluar belum boleh. Pusing Mas mikir PMK," katanya.

BACA JUGA: Batasi Meluasnya Wabah PMK, Distribusi Sapi di Probolinggo Diperketat

Menurutnya, harga jualnya pun akan mengalami penurunan drastis. Akhirnya, momen Iduladha yang diharapkan bisa meraih keuntungan justru malah rugi.

"Ya kalau secara bisnis hitungannya rugi. Harusnya di sini bisa dijual di harga belasan juta (rupiah). Mau enggak mau harus turun harga, bisa- bisa di bawah sepuluh juta (rupiah)," katanya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Mohamad Wahyudi mengungkapkan pihaknya memaklumi apa yang menjadi keluhan para peternak atau kelompok pengusaha sapi.

"Jika kondisi membaik, sudah pasti akan ada pasar yang dibuka," kata Wahyudi menanggapi curhatan peternak sapi jelang Iduladha.