Kamis, 02 April 2020 11:30 UTC
PEDAGANG BUAH: Pedagang buah di Pasar Baru Gresik Kota tengah memilah buah yang mulai membusuk. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Merebaknya wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menyebabkan perputaran ekonomi di lingkungan pedagang Pasar Baru Gresik, Jalan Gubernur Suryo, lesu. Mereka menjerit, pasar yang biasanya di sesaki dengan pembeli untuk membeli dagangan di lapak, kali ini terlihat sepi pembeli.
Bahkan, beberapa pedagang ada yang terlihat menghibur diri dengan mengusap buah yang ada di lapaknya. Apalagi sekarang ini ada penerapan penerapan Social Distancing ataupun Physical Distancing, sehingga hal itu sangat dirasakan para pedagang. Bahkan, dampak dari ovid-19, selain pembeli sepi, dagangan juga mulai membusuk.
Tapi, mereka tetap memilih untuk membuka lapak karena tak punya pilihan lain, seraya menunggu pembeli merapat. "Mon tak juel ngakan apa? (Kalau tidak jualan, makan apa?," terang Hamidah warga Karang Turi asal Madura yang mengaku puluhan tahun mengais rejeki di Pasar Baru Gresik, Kamis 2 April 2020.
BACA JUGA: Satu Pasien Positif Covid-19 di Gresik Membaik, Satu PDP Meninggal
Perempuan 47 tahun itu mengatakan, buah yang dijual saat ini merupakan buah lokal, sementara buah impor sangat sulit didapatkan, bahkan hampir tidak ada di pasaran.
"Saya ambilnya per-kotak seharga 250 ribu rupiah, kalau laku semua dapat uang 300 ribu rupiah. Masalahnya sepi pembeli, buah pun busuk. Laba pasti ga ada kan," katanya.
Hamidah pun mengaku pasrah dengan kondisi saat ini, mengingat dampak wabah virus mematikan itu berimbas pada semua sektor. "Harapan saya virus korona ini cepat hilang saja. Biar pembeli datang dan tak takut korona," harapnya.
BACA JUGA: Tangan Gratil di Tengah Wabah Covid-19
Bahkan, kata Hamidah, jika kondisi seperti ini terus, tidak menutup kemungkinan banyak pedagang gulung tikar. "Kondisi seperti ini sudah sebulanan lebih. Kalau kayak gini terus mungkin bisa tutup," ujar dia.
Ucapan Hamidah juga di timpali pedagang lainnya yang tidak jauh dari lapaknya. "Ada virus korona, pasar jadi sepi, harga kulakan nya pun sekarang naik," tukasnya penjual lain.
Hal serupa dirasakan Mat Soleh, pria berprofesi jasa tukang panggul di Pasar Baru itu hanya bisa melihat segelintir pengunjung pasar bergantian sibuk mencuci tangan di tempat yang disediakan pengelolah Pasar Baru itu.