Logo
Virus Corona

Virus Corona Tidak Berpengaruh Jumlah Penumpang di Bandara Banyuwangi

Reporter:,Editor:

Selasa, 17 March 2020 00:00 UTC

Virus Corona Tidak Berpengaruh Jumlah Penumpang di Bandara Banyuwangi

BANDARA BANYUWANGI: Pesawat penumpang domestik parkir di apron Bandara Banyuwangi. Foto: Ahmad Suudi/Dok.

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Meski pandemi Corona Virus atau COVID-19 telah masuk ke dalam negeri hingga memaksa beberapa kota mengunci diri, jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi tidak menurun. Sampai minggu kedua Maret 2020 juga, okupansi hotel di Banyuwangi juga dilaporkan masih tinggi.

Eksekutif General Manajer (EGM) Bandara Banyuwangi Heru Karyadi mengatakan, sebagaimana hari biasa sebelumnya jumlah penumpang 750 sampai 800 orang per hari. Dalam catatan Jatimnet.com, jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi pada tahun 2018 mencapai sekitar 1.000 per hari.

"Alhamdulillah tidak terdampak, memang secara data penerbangan rata-rata penumpang kita masih di antara rata-rata 750 sampai 800 orang per hari," kata Heru di Bandara Banyuwangi, Senin 16 Maret 2020.

BACA JUG: Pengaruh Virus Corona, Ekspor Impor Jatim ke Cina Turun

Untuk itu pihaknya melakukan pencegahan penularan Covid-19 di seluruh bangunan bandara 2 bulan sekali bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Probolinggo Wilker Tanjung Wangi. 

Titik-titik yang disemprot di antaranya drop zone, parkir trolly, toilet, ruang VIP, boarding lounge, konveyor, jalur kedatangan dan keberangkatan, serta titik lain luar gedung  yang jadi tempat sirkulasi orang.

Lantai dua terminal bandara yang menjadi pusat kafetaria juga disemprot cairan disinfektan. Selain terminal, bangunan perkantoran, kargo dan titik yang menjadi jalur sirkulasi manusia juga tak luput dismprot.

BACA JUGA: Virus Corona, Risma: Perubahan Protokol, Tidak Boleh Salaman

"Tujuannya bagaimana kita betul-betul membersihkan area kita dari bakteri, virus, dan hal-hal yang berpotensi akan berkontribusi terhadap penyebaran virus," kata dia lagi.

Kepala Wilker Tanjung Wangi KKP Kelas II Probolinggo dr Nungki Najfaris Alami mengatakan kefektivan penyemprotan cairan disinfektan untuk membasmi virus sebesar 90 persen. Setelah disemprot, benda-benda yang kerap dipegang manusia itu akan dibiarkan selama 5 menit untuk dilap agar virus yang telah mati tak lagi menempel.

"Kalau kita bersin atau batuk tanpa etika yang benar, dropletnya menempel di tangan dan berpindah ke gagang pintu, nah itu virusnya akan menempel di situ, kemudian dipegang lagi oleh orang berikutnya," kata Nungki.