Logo

Virus Corona Terus Bermutasi, Ini Tips Agar Tetap Aman Beraktivitas

Reporter:

Senin, 14 March 2022 02:20 UTC

Virus Corona Terus Bermutasi, Ini Tips Agar Tetap Aman Beraktivitas

Ilustrasi gambar virus Covid-19. (pixabay)

JATIMNET.COM, Surabaya – Virus Corona varian Omicron masih perlu diwaspadai. Sebab, penularannya diduga lebih cepat meski gejalanya kian ringan dibandingan varian lainnya. Untuk mencegahnya ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Ini agar aktivitas masyarakat tetap nyaman dan aman dari penyebaran Covid-19 yang kini muncul varian barunya, yakni Deltacron.

Laman aladokter menjelaskan beberapa tips sehat agar aktivitas tetap lancar. Apalagi, gejala umum dari Covid-19 varian Omicron banyak tidak disadari dan diabaikan. Sebab, cirinya seperti halnya flu biasa, antara lain, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan nyeri otot.

Baca Juga : Ini 4 Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh di Tengah Lonjakan Omicron

Berikut Tips Sehat Agar tetap Nyaman Beraktivitas

Apabila tubuh kita sehat, maka daya tubuh juga kuat. Dengan demikian, ‘benteng pertahanan’ di dalam tubuh mampu membendung virus Corona yang setiap saat dapat menyerang.  Ini tips yang bisa dilakukan agar tubuh kita senantiasa sehat, di antaranya;

1. Melakukan olahraga secara rutin

Kegiatan ini menjadi salah satu pilihan untuk dapat meningkatkan imunitas tubuh. Tidak harus mengeluarkan uang maupun menyewa tempat khusus, olahraga bisa dilakukan secara gratis dan di mana saja. Ini seperti jogging, berjalan kaki, bersepeda, dan yoga.

Selain mampu meningkatkan imunitas, olahraga ringan ini juga menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis, memperbaiki mood, dan meningkatkan energi dalam tubuh.

2. Istirahat yang cukup

Kegiatan lain yang juga dapat meningkatkan daya imunitas adalah istirahat yang cukup. Namun, sebagian masyarakat mengabaikannya. Salah satu sebabnya karena banyaknya tuntutan hidup. Ini seperti tentang pemenuhan kebutuhan  yang memaksa seseorang untuk bekerja lebih keras tanpa mempedulikan waktu.  

Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur membuat beberapa vaksin Covid-19 menjadi kurang efektif. Selain itu, juga dapat menurunkan fungsi otak, suasana hati, dan kesehatan mental.

3. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

Kebiasaan yang juga dapat menjaga kesehatan dan sistem imun tubuh adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Untuk itu perlu diperhatikan porsi dan kandungan nutrisi yang tepat dari setiap makanan, seperti karbohidat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral.

Beragam nutrisi ini bisa didapatkan dari konsumsi sayuran dan buah-buahan. Selain itu, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, minyak nabati, susu dan produk olahannya, daging sapi, berbagai jenis ikan, serta daging ayam.

Baca Juga: Kasus Omicron di Surabaya Didominasi Usia 5-17 Tahun 

4. Mengelola stres dengan baik

Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun membuat setiap lini kehidupa jadi tidak menentu. Selain ketakutan warga terhadap penyebaran varian-varian baru, juga kondisi perekonomian yang tak kunjung membaik. Maka, tingkat stres sebagian masyarakat meningkat.

Gejala stres ini ditandai dengan sakit kepala, nyeri otot, nyeri dada, kelelahan, sakit perut dan gangguan tidur. Maka, alangkah baiknya jika tanda itu mulai terasa perlu segera ditangani. Sebab, dapat memicu beragam masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, jantung, obesitas, dan diabetes.

Untuk mengelola stres bisa dilakukan beberapa cara cara, seperti berolahraga secara rutin, silaturahmi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, meluangkan waktu untuk hobi, dan sebagainya.

5. Menerapkan protokol  kesehatan  dan menerima vaksin

Sejak awal pandemi Covid-19 berlangsung, protokol kesehatan merupakan suatu yang selalu didengungkan untuk mencegah penyebarannya. Langkahnya disebut 5M, yaitu memakai masker, menjaa jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Selain itu, perlu mendapatkan vaksin Covid-19 sesuai jadwal yang diberikan. Ini guna menurunkan risiko terinfeksi dan terjadinya gejala berat jika terinfeksi virus Corona. Selain itu, untuk memutus mata rantai pandemi dengan mengurangi risiko penularan.