Logo

Viral di Medsos, Bantuan Korban Banjir di Jember Sempat Ditarik Kembali

Bantuan Baru Dipenuhi Seminggu Setelah Ramai Diperbincangkan di Medsos
Reporter:,Editor:

Jumat, 14 February 2020 16:02 UTC

Viral di Medsos, Bantuan Korban Banjir di Jember Sempat Ditarik Kembali

BANTUAN BANJIR. Bupati Jember Faida memberikan bantuan di pesantren Baitul Ilmi yang terkena banjir, Jum'at, 7 Februari 2020. Bantuan itu sempat ditarik lagi dan baru dipenuhi seminggu setelah ramai diperbincangkan di medsos. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Jember – Bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Jember yang sempat ditarik kembali viral di media sosial. Setelah ramai jadi perbincangan di medsos, instansi terkait akhirnya memenuhi kembali bantuan yang sempat ditarik seluruhnya dan sempat dikurangi jumlahnya itu. Bantuan itu sempat dikurangi jumlahnya karena minimnya paket bantuan dibanding jumlah korban terdampak banjir.

Bermula dari peristiwa banjir yang menggenangi dua kampung di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember, Kamis malam, 6 Februari 2020. Jum’at pagi, 7 Februari 2020, Bupati Jember Faida mengunjungi lokasi banjir yang berada di belakang kampus IAIN Jember itu. Selain jajarannya, Faida juga mengajak rombongan wartawan.

“Banjir tidak boleh terulang. Karena itu warga harap mau diatur demi kenyamanan bersama. Warga juga jangan membuang sampah sembarangan," tutur Faida sebagaiman dikutip dari website www.jemberkab.go.id. 

Salah satu titik yang dikunjungi Faida adalah pesantren bernama Baitul Ilmi yang diasuh ustaz Mastur. “Saya tidak tahu, tiba-tiba ada Bu Faida datang ke tempat kita dan bertanya tentang jumlah santri di sini," ujar Mastur saat dikonfirmasi, Jum’at, 14 Februari 2020. 

"Saya jawab, santrinya ada 18. Semuanya mahasiswa IAIN Jember. Santri putra," ujar pria yang juga dosen IAIN Jember ini. 

BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Jember, Warga di 2 Kecamatan Mengungsi

Mendengar jawaban Mastur, spontan Faida memerintahkan anak buahnya agar seluruh santri diberi bantuan. Penyerahan bantuan yang dikemas kardus berlogo Pemkab Jember dan gambar Bupati dan Wakil Bupati Jember itu dilakukan di hadapan awak media dan Camat Kaliwates dan jajarannya. 

Namun, sesaat setelah Faida dan rombongan wartawan pulang, salah seorang staf kecamatan menemui Mastur. Staf tersebut meminta kembali semua bantuan yang sudah diberikan. 

"Staf itu bilang, nanti akan diberi lagi. Nunggu pendataan," kata Mastur. Padahal menurutnya, para santri sudah terlanjur senang dapat bantuan kasur dan selimut.

Tiga hari setelah kunjungan bupati, salah satu santri dihubungi staf kelurahan untuk mengambil bantuan. Namun bukan 18 paket seperti ucapan bupati, melainkan hanya dua paket yang terdiri dari kasur dan selimut. 

"Pak Camat bilang begini ke santri saya, karena yang banjir bukan hanya di asrama kami, tetapi tempat-tempat lain juga kena, maka bantuan diratakan. Makanya kita hanya dapat jatah dua kasur dan dua selimut," ujar Mastur. 

Mastur tidak memperpanjang masalah penarikan dan pengurangan bantuan itu. Namun cerita bantuan yang ditarik kembali itu sudah terlanjur menyebar di medsos termasuk WhatsApp. “Saya tidak tahu, apa mungkin ini karena pencitraan menjelang pilkada," ujar Mastur. 

BACA JUGA: Ratusan Rumah Warga Jember Terendam Banjir

Dikonfirmasi terpisah, Camat Kaliwates, Asrah Widono, mengatakan masalah ini hanya karena miskomunikasi. "Hanya miskomunikasi. Ini saya lagi di BPBD Jember. Sebentar lagi akan kami salurkan lagi bantuan tersebut," ujar Asrah. 

Asrah membantah penarikan bantuan itu hanya bersifat simbolis atau administrasi. "Memang di pesantren itu banyak yang KK dari luar Kelurahan Mangli. Tetapi instruksi bupati, suruh memberi, meski bukan warga Jember. Sekarang ini sedang dipenuhi," ujar Asrah. 

Asrah juga membantah penarikan bantuan karena stok tidak mencukupi. "Ada banyak sekali kok kasur dan selimut di kantor BPBD. Tadi pagi sebenarnya saya sudah mau koordinasi ke BPBD, cuma pas lagi banyak kegiatan," ujarnya. 

Beberapa jam setelah dikonfirmasi wartawan, Asrah dan jajaran BPBD Jember mendatangi pesantren Baitul Ilmi, Mangli, dan memenuhi kekurangan bantuan sebagaimana yang dijanjikan semula.

Bahkan mereka merekam video ucapan terima kasih para santri setelah menerima tambahan bantuan sesuai jumlah santri terdampak banjir. Yang disayangkan adalah Pemkab Jember baru memenuhi kekurangan bantuan selang seminggu setelah masalah ini ramai diperbicangkan di medsos dan setelah dikonfirmasi wartawan.