Sabtu, 13 February 2021 08:00 UTC
BUKET: Maila Syahidah Baladina dan Fika Kumi Layli menunjukkan di tengah hasil kerajinan buket-nya yang kini banyak orderan di saat hari valentine. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Tanggal 14 Februari dikenal sebagai hari valentine. Biasanya banyak orang, terutama anak muda atau dikenal generasi milenial ataupun generasi Z akan memberikan sesuatu pada orang yang dikasihinya atau dicintai.
Tak hanya bunga dan cokelat menjadi barang hadiah yang diberikan, tapi bisa beragam bentuknya. Beberapa orang membuat atau memesan kado hari kasih sayang yang unik.
Salah satunya yang menjadi tren tahun ini di tengah pandemic Covid-19 di perayaan valentine adalah buket uang dan buket balon. Hadiah atau kado tersebut menjadi menarik untuk doiberikan ke orang yang dicintainya.
Hal itu menjadi momen menarik dan berkah tersendiri bagi dua gadis yang tinggal di Dusun Glonggongan, Desa Sumbertebu, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Mereka adalah Maila Syahidah Baladina dan Fika Kumi Layli. Di valentine day’s ini mereka kebanjiran order dua kali lipat.
"Sehari biasanya cuman ada orderan 10 sampai 15 buket saja. Ini seminggu jelang valentine besok, sehari 25 sampai 30 buket," ungkap Maila syahidah Baladina, yang sejak tahun 2017 lalu mencoba mengambil peluang bisnis rumahan, pada jatimnet.com, Sabtu, 13 Februari 2021.
Maila sapaan akrabnya menyebut, banjirnya orderan tersebut lantaran kondisi pandemi Covid-19 yang tidak menganjurkan adanya kerumunan. Seperti acara makan-makan dalam jumlah besar, pesta perayaan. "Customer jadinya lebih milih pesan online, terus dikirim. Daripada bertemu langsung, dikondisi pandemi ini," bebernya.
Gadis berusia 22 tahun ini, menceritakan awalnya ia memulai usaha secara mandiri saat masih berada di bangku perkuliahan jurusan teknik sipil Kampus Politeknik Negeri Malang. Tatkala itu, anak pertama dari pasangan Ahmad Sulthoni, 50 tahun dan Ainun Jariyah, 45 tahun ini mencoba mengajukan proposal bisnis saat kuliah.
Lalu lolos seleksi pendanaan bisnis, hinggi kini usaha di masa perkuliahan itu pun bertahan. Bahkan meraup keuntungan hingga 75 persen di tengah pandemi Covid-19."Sebelum pandemi omset cuman Rp 1juta sampai Rp 2 juta. Sewaktu pandemi malah Rp 2,5 juta sampai Rp 3,5 Juta," ucapnya.
Dikediaman orang tuanya, di Jalan Alhidayah, Dusun Glonggongan, Desa Sumbertebu Kecamatan Bangsal tangan terampilnya tengah asik membuat belasan buket unik tersebut. Hingga hari ini saja sudah ada 2 buket balon berisikan snack, dan 23 buket uang.
"Kebanyakan yang pesan remaja-remaja memang, tapi ibu-ibu juga pada pesan biasanya rokok buat suaminya," ucap lulusan teknik.
Untuk memesan buket uang dan buket balon harganya bervariasi. Harganya tergantung banyak uang yang digunakan dalam buket. Kemudian ditambah biaya pembuatan buket sebesar Rp 30 ribu untuk bahan kertas tisu (premium) dan Rp 25 ribu untuk kain planel (biasa).
Sedangkan buket balon, lanjut Maila, pengemasan dibandrol dengan harga Rp 35 ribu untuk ukuran kecil, dan yang besar Rp 45 ribu. Ia pun memanfaatkan kardus bekas yang tak terpakai untuk kotak penahan balon, yang dibungkus dengan kain planel berwarna-warni hingga tampak ciamik.
"Untuk harga isian tergantung pemesan buket, ada yang pesen isinya snack, kerudung, coklat, baju, atau mainan. Jadi harga isian relatif dari Rp 15 ribu sampai ratusan ribu. Bisa juga isian langsung dari pemesan, jadi tinggal bayar jasa buat buketnya saja," bebernya.
Sementara, Fika Kumi Layli, 22 tahun lulusan Politeknik Negeri Madiun jurusan administrasi ini, menyebut usaha buket unik tersebut berawal dari keisengan semata mengisi waktu luang di hari libur kerjanya.
Namun, dirinya dan Maila mengaku semakin ke sini semakin kewalahan menerima banyak orderan yang merambah wilayah Kediri, Blitar, hingga Bandung. Seringkali membuat Fika melempar pesanan yang masuk ke Maila untuk dikerjakan, begitupun sebaliknya.
"Jadi memang suka kewalahan kami, saling lempar orderan kalau yang pesan terlalu banyak. Seperti sekarang banyak yang order buat valentine, jadi saling bantu," ucapnya.
Salah satu pelanggan setia buket unik uang, Indah Rahmawati, 22 tahun warga Kota Madiun sengaja memesan jauh-jauh untuk orang terkasihnya.
"Sudah sering pesan di sini soalnya, bisa lewat medsos juga. Harga lebih murah, hasil buketnya sesuai dengan gambar," tandasnya yang memesan buket uang dengan nominal Rp 150 ribu.