Logo

Ustaz Arifin Ilham Meninggal, Berwasiat Disalatkan Dua Kali

Reporter:

Kamis, 23 May 2019 02:55 UTC

Ustaz Arifin Ilham Meninggal, Berwasiat Disalatkan Dua Kali

Ilusttasi Foto: Unsplash

JATIMNET.COM, Surabaya – Ulama Pimpinan Majelis Az-Zikra Muhammad Arifin Ilham meninggal di Rumah Sakit Gleneagles Pulau Penang Malaysia Rabu, 22 Mei 2019 pukul 23.35 waktu setempat.

Sebelum meninggal, almarhum berpesan untuk disalatkan dua kali di dua lokasi berbeda setiba di Indonesia, yaitu di Az-Zikra Sentul, dan Az-Zikra Gunung Sindur Bogor, sebelum dimakamkan di lokasi yang sama.

"Ustaz Arifin Ilham sudah berpulang ke Rahmatullah. InsyaAllah secepatnya akan dipulangkan dari Penang. Menurut rencana akan dimakamnya di Pesantren Azzikra Gunung Sindur Kabupaten Bogor," ujar Konsul Jendral Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Pulau Penang, Iwanshah Wibisono melalui pesan Whatsapp, Rabu malam.

Informasi dari Bagian Protokol KJRI Pulau Penang, Kamis, jenazah disalatkan di Masjid Al-Munawar, Pulau Penang, Malaysia. Di masjid itu, almarhum sempat mengaji dan memberikan tauziah.

BACA JUGA: GP Ansor Jatim: Film Bumi itu Bulat Sarat Toleransi

Usai shalat subuh, setelah itu diterbangkan dengan pesawat sewa dan tiba di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta pukul 11.00 WIB.

“Rencana almarhum dipulangkan dengan pesawat carter,” ujar Bagian Protokol KJRI Pulau Penang, Indra Prima Setya.

Ketua Yayasan Az-Zikra, Khotib Kholil menyebutkan, di masa-masa terakhirnya, ulama yang meninggal di usia 49 tahun itu, sempat menyampaikan beberapa wasiat. Salah satu wasiatnya mengenai permintaan tempat disalatkan dan dimakamkan.

"Beliau beramanat ingin disolatkan di Az-Zikra Sentul, setelah itu disolatkan juga di Az-Zikra Gunung Sindur, lalu dimakamkan di sana (Gunung Sindur)," ujarnya kepada awak media di Az-Zikra Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 23 Mei 2019, dini hari.

BACA JUGA: Habib Luthfi bin Yahya Ketua Forum Ulama Sufi Dunia

Menurutnya, jenazah Pimpinan Majelis Az-Zikra itu akan diberangkatkan dari Penang, Malaysia pagi sehingga diperkirakan akan tiba di Bogor Kamis siang.

"Persiapan sebagaimana biasa. Penyambutan oleh santri menggunakan zikir-zikirnya beliau," kata Kholil.

Kholil mengatakan, Ustaz Arifin berangkat ke Penang, Malaysia pada 15 April 2019, atau dua hari menjelan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Almarhum menjalani pengobatan di Penang lantaran menderita kanker kelenjar getah bening.

BACA JUGA:  Ulama Jadi Tim Sukses, Waketum MUI: Organisasi Netral

Sebelumnya, Ustaz Arifin sempat melewati masa kritisnya setelah masuk ruang Intensive Care Unit (ICU), Selasa 21 Mei 2019, dini hari waktu setempat.

Namun, kondisi Ustadz Arifin kembali kritis sejak Rabu sore. Kemudian mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu malam.
Selama sakit, menurutnya Ustaz Arifin selalu nampak gembira, meski menderita kanker kelenjar getah bening.

"Tak pernah menampakkan sakitnya. Jadi selalu gembira, terutama pada umat. Beliau selalu menyampaikan adab dalam beribadah dan mengamalkan surat-surat rutin seperti biasa," ujarnya.

Ulama kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu genap berusia 50 tahun pada 8 Juni 2019 ini.

BACA JUGA: Terima Ulama Aceh, Presiden Jawab Isu Agama dan Komunis

Semasa muda, almarhum sempat menuntaskan pendidikan sarjana di FISIP, Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Nasional (Unas), Jakarta dan lulus pada 1994.

Ustaz Arifin Ilham dengan suara serak dan selalu menggebu-gebu yang menjadi ciri khasnya namun menenteramkan hati dengan kalimat takbir, tauhid, dan tahmid yang kerap muncul dalam setiap dakwah dan zikirnya.

Dalam salah satu dakwahnya, Ia mengatakan bahwa hamba yang beriman itu hatinya damai dengan berzikir kepada Allah, ketahuilah hanya dengan zikir hati itu akan damai.

Zikir yang amat terkenal dari setiap beliau berceramah adalah "Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar" yang bermakna  Maha Suci bagi Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang patut disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar. (ant)