Selasa, 09 December 2025 06:29 UTC

Upacara Peringatan Hakordia di Stadion Bayuangga, Kota Probolinggo pada Selasa, 9 Desember 2025. Foto: Zulafif
JATIMNET.COM, Probolinggo – Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Kota Probolinggo dimanfaatkan sebagai momentum untuk menegaskan pentingnya menanamkan nilai kejujuran kepada generasi muda.
Upacara berlangsung khidmat di Stadion Bayuangga, Selasa, 9 Desember 2025, dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Probolinggo, Lilik Setiyawan, bertindak sebagai inspektur upacara. Acara tersebut dihadiri Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, jajaran Forkopimda, serta ratusan peserta dari berbagai unsur masyarakat.
Seluruh petugas upacara berasal dari Kejari Kota Probolinggo, sedangkan pengibaran bendera Merah Putih dilakukan oleh pelajar terpilih dari sejumlah sekolah. Kehadiran Korsik Manggala Praja turut memperkuat suasana khidmat sepanjang jalannya upacara.
BACA: Bolos Kerja Hingga 40 Hari, Anggota Polres Probolinggo Kota Dipecat
Dalam amanatnya, Lilik menegaskan bahwa Hakordia tidak boleh sekadar menjadi ritual tahunan. Ia mengingatkan bahwa korupsi merupakan kejahatan yang merusak masa depan bangsa dan mengkhianati amanat konstitusi.
Mengusung tema “Berantas Korupsi untuk Kemakmuran Rakyat”, Lilik menekankan bahwa pemberantasan korupsi berkaitan langsung dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Korupsi adalah pengkhianatan terhadap prinsip keadilan dan bentuk perampasan hak rakyat. Upaya memberantas korupsi berarti memastikan kekayaan negara kembali untuk kesejahteraan publik,” ujarnya.
Tari tradisional menjadi salah satu suguhan yang ditampilkan dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Stadion Bayuangga, Kota Probolinggo. Foto: Zulafif
Kepada para pelajar, Lilik memberikan pesan khusus tentang pentingnya membiasakan kejujuran sejak dini. Ia menegaskan bahwa perilaku koruptif tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan bermula dari kebiasaan kecil yang dibiarkan berkembang tanpa kontrol diri.
“Indonesia membutuhkan generasi muda yang berani mengatakan ‘tidak’ pada segala bentuk kecurangan. Pencegahan korupsi dimulai dari diri sendiri,” tegasnya.
Lilik juga mengutip data Indonesian Corruption Watch (ICW) tahun 2024 yang mencatat potensi kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp279,9 triliun. Menurutnya, angka itu menunjukkan dampak besar korupsi terhadap pembangunan, pelayanan publik, hingga kesejahteraan masyarakat.
“Setiap rupiah yang hilang adalah fasilitas kesehatan yang tidak terbangun, layanan pendidikan yang terganggu, dan hak rakyat yang dirampas,” ungkapnya.
BACA: Pemkot Probolinggo Luncurkan Chatbot WhatsApp PROLINK SAKTI untuk Permudah Akses Informasi Publik
Ia memastikan Kejaksaan RI terus meningkatkan profesionalitas dan integritas dalam penegakan hukum. Upaya ini dinilai selaras dengan Asta Cita Presiden dalam mewujudkan Indonesia yang maju, bersih, efektif, dan berkeadilan.
Peringatan Hakordia tahun ini turut dimeriahkan penampilan Tari Pendidikan Antikorupsi oleh 100 pelajar SD dan SMP se-Kota Probolinggo, bekerja sama dengan Sanggar Seni Bina Tari Bayu Kencana. Tarian tersebut menggambarkan keceriaan anak-anak dalam memahami nilai kejujuran sekaligus simbol pentingnya pendidikan antikorupsi sejak usia dini.
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, Hakordia di Kota Probolinggo menjadi ajakan terbuka bagi seluruh masyarakat untuk memperkuat integritas, menolak praktik korupsi, serta menjaga masa depan bangsa agar tetap bersih dan berkeadilan.
