Kamis, 01 August 2019 14:48 UTC
Universitas Airlangga sanggup memproduksi tiga juta butir cangkang kapsul yang berbahan baku rumput laut untuk memenuhi kebutuhan nasional yang mencapai tiga miliar per tahunnya. Foto: Bayu Pratama.
JATIMNET.COM, Surabaya – Universitas Airlangga kini memiliki industri pembuatan cangkang kapsul yang berbahan baku rumput laut. Industri tersebut merupakan inovasi dalam bidang farmasi untuk memenuhi bahan baku pembuatan cangkang kapsul dalam jumlah besar.
Rektor Universitas Airlangga, M Nasih di sela peresmiannya di Kampus C, Mulyorejo mengatakan inovasi teaching industry ini sangat penting untuk pemenuhan bahan baku industri.
“Salama ini produksi cangkang kapsul terbuat dari gelatin yang berasal dari tulang. Biasanya diambil dari bangkai hewan. Sedangkan cangkang kapsul ini berasal dari rumput laut, yang dijamin kehalalannya,” ungkap Nasih di sela peresmian gedung teaching industry, Kamis 1 Agustus 2019.
BACA JUGA: Unair Ungkap Bahaya Pencemaran Mikroplastik di Kali Surabaya
Ia menambahkan, nantinya melalui Lembaga Pengembangan Bisnis dan Inovasi (LPBI) dan bekerja sama dengan PT Inovasi Bioproduk Indonesia, pihaknya bisa memenuhi kebutuhan cangkang kapsul dengan target produksi tiga juta butir kapsul per hari.
“Sejauh ini kebutuhan cangkang kapsul nasional mencapai enam miliar per tahun. Kami berupaya memenuhi kebutuhan tersebut, meskipun masih kurang. Setidaknya mengurangi impor cangkang dari negara lain, India misalnya,” ungkapnya.
Adapun masalah bahan bakunya akan mendatangkan rumput laut dari Probolinggo. Selanjutnya pihaknya berencana mengembangkan industri kelautan rumput laut di Banyuwangi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku cangkang kapsul.
BACA JUGA: Ruang Adminitrasi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Terbakar
“Rumput laut diambil dari pengepul. Bila nanti di Banyuwangi sudah ada marine station, bisa untuk mengembangkan industri rumahan,” tambahnya.
Sementara itu, Kementerian Koordinator Kemaritiman Bidang Sumber Daya Alam, Agung Kuswandoro mendukung upaya tersebut. Bentuk dukungannya dengan berkoordinasi di hulu hingga hilir.
“Kami akan berkoordinasi dengan beberapa pihak, semisal pemerintah daerah untuk mendukung infrastuktur guna memberi akses apabila ada pembangunan perusahaan,” ungkapnya
Dalam peresmian ini dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansa, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koordinator Kemaritiman.