Jumat, 26 June 2020 05:30 UTC
UMKM. Ibu-ibu yang tergabung dalam UMKM binaan Pemkot Surabaya diberdayakan untuk memproduksi ribuan masker dan APD. Foto: Restu/ Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Difi Ahmad Johansyah mengajak semua pihak untuk gencar melakukan ekspor. Mengingat banyaknya produk lokal terutama di Jatim yang berpotensi dijual di pasar internasional.
"Kampanye ini diharapkan dapat mengubah paradigma pelaku usaha agar bersemangat dalam memanfaatkan peluang di pasar global. Mengingat potensi produk ekspor Jawa Timur dan Indonesia yang sangat besar," ujar Difi di Surabaya, Jumat 26 Juni 2020.
BI, kata dia, akan terus berusaha membantu membuka pasar ekspor luar negeri. Caranya, dengan gencar berkordinasi dengan pihak-pihak terkait di luar negeri, termasuk kantor perwakilan BI seperti di Beijing, Tokyo dan Singapura.
Pihaknya berjanji akan mengupayakan mengenalkan potensi UMKM Jatim sehingga dapat dipasarkan ekspor. "Kami juga akan menjalin kordinasi dengan kantor perwakilan dagang di Australia dan negara lainnya," ia menegaskan.
BACA JUGA: Relaksasi Pinjaman Rp3,8 M untuk UKM Mitra Binaan Pelindo
Sementara, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jatim, Mochamad Yatim mengaku membuka fasilitas untuk memudahkan bagi UMKM yang memenuhi persyaratan untuk melakukan ekspor.
Yakni fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil Menengah (KITE IKM), yang ditujukan tidak hanya kepada pengusaha besar saja, namun sekarang juga menyasar pelaku usaha kecil.
Ia memastikan, KITE IKM ini tidak hanya memfasilitasi kebutuhan impor IKM, melainkan juga ekspor. Salah satunya dengan kemudahan pembebasan mesin, pembebasan bahan baku dan pembebasan barang-barang contoh.
BACA JUGA: Kontribusi UMKM di Tengah Pandemi, Buat APD hingga Olahan Makanan
"Kemudian adanya fasilitas PLB yang berfungsi sebagai tempat pameran pemasaran produk untuk dapat dilihat oleh pengusaha asing. Intinya Dirjen Bea cukai siap membantu mendorong kegiatan ekspor untuk UMKM, yaitu berupa kemudahan prosedur," kata Mohammad Yatim.
Terpisah, Sekretaris Umum GPC HIPMI Gresik, Septrianto Maulana mengatakan, sudah sewajarnya UMKM dibantu untuk berkembang. Melihat peranannya sebagai penggerak ekonomi, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pihaknya menyebutkan, peluang ekspor produk UMKM cukup luas. Namun UMKM yang sudah menjalankan ekspor masih tidak lebih dari 15 persen. "Padahal produk kita cukup diminati oleh negara-negara lain," tandasnya.