JATIMNET.COM, Gresik - Program Kulih Magang Kerja (KMK) atau Magang Bersetifikat yang dilakukan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Gresik, sejak setahun lalu sebagai upaya penyerapan lulusan Strata 1 dalam dunia kerja.

Rektor UISI, Herman Sasongko, mengatakan program itu memberikan pengaruh postif terhadap penyerapan lulusan UISI di dunia kerja, 24 persen lulusan UISI telah bekerja sebelum diyudisium.

"Tahun 2019 ini UISI meluluskan 339 wisudawan dari sepuluh program studi, 24 persen lulusan telah bekerja sebelum yudisum dan 77 persennya berasal dari peserta magang," kata Herman usai wisuda UISI di Wisma Djendral A. Yani, Selasa 15 Oktober 2019.

UISI meluncurkan program KMK bekerjasama dengan puluhan partner industri, seperti Pembangkit Jawa Bali, PT. Sinergi Informatika Semen Indonesia, PT. Petrokimia, Bank Mandiri, Bank BTN, Pegadaian, PT. AJG Petrokimia Gresik Group, BPJS Kesehatan, dan sebagainya. 

Mahasiwa di atas semester V bisa mengikuti program magang bersertifikat ini selama enam bulan penuh. "Tidak seperti program magang wajib 2 SKS, di sini mahasiswa akan belajar langsung layaknya karyawan dan akan memperoleh uang saku," ungkap Herman.

"Tiga tahun sebelumnya, UISI telah memiliki program mahasiswa karya, dimana mahasiswa di atas semester V magang di PT. Semen Indonesia selama satu semester," kata profesor yang punya hoby bernyanyi ini.

Wisuda kali ini adalah wisuda pertama UISI dengan lulusan dari 10 program studi, yakni Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Syariah, Manajemen Rekayasa, Teknik Kimia, Teknik Logistik, Teknologi Industri Pertanian, Informatika, Sistem Informasi, dan Desain Komunikasi Visual.

Di sisi lain, Orpa Yakarimilena merupakan satu dari ratusan mahasiswi Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang diwisuda asal Papua, merupakan mahasiswi Prodi Teknologi Industri Pertanian berhasil meraih predikat sebagai wisudawan terbaik di UISI.

Setelah lulus dari UISI, perempuan asal Distrik Payabre, Jayapura ini mengaku akan mengabdikan dirinya untuk Papua. "Bersyukur, setelah lulus ini tentu ingin kembali ke Papua, ingin mengabdi di sana," katanya.