Selasa, 09 July 2019 02:17 UTC
HARGA ANJLOK: Pekerja menyortir jeruk milik Nano, pengepul buah Banyuwangi, untuk dikirimkan ke Jakarta, Minggu 6 Juli 2019. Foto : Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Harga jeruk siam asal Banyuwangi pada bulan Juli tahun ini lebih rendah dari saat yang sama tahun lalu. Bila sekarang harga di tingkat pengepul Rp 4 ribu, tahun lalu mereka mampu menjualnya dengan harga Rp 6 ribu per kilogram.
Hal ini diakui Nano (51), pengepul buah yang banyak menjual jeruk siam dan buah naga dari petani Banyuwangi. Buah-buahnya dijual ke kota besar seperti Jakarta, Cikopo di Purwakarta, dan Cibitung di Bekasi, Jawa Barat.
"Jumlah produksi sama, harga lebih hancur (dari tahun lalu). Daya beli masyarakat yang turun," kata Nano yang merupakan warga Desa Sumber Asri, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, itu, Minggu 7 Juli 2019.
Dia mengatakan daya beli masyarakat turun bulan-bulan ini karena menghadapi 2 masa yang menguras dompet mereka. Pertama hari raya Idul Fitri awal Juni lalu yang menjadi masanya masyarakat muslim banyak berbelanja makanan, pakaian hingga perabot rumah.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit di Blitar Tembus Rp 52 Ribu
Kedua, masa pendaftaran anak sekolah yang juga dimulai Juni. Dimana untuk mendaftarkan anak-anak ke sekolah, orang tua mengeluarkan biaya untuk seragam, tas, dan keperluan bersekolah lainnya.
Tahun lalu penerimaan peserta didik baru (PPDB) berlangsung bulan Mei, sedangkan Idul Fitri berlangsung di bulan Juni. Sementara tahun ini kedua agenda itu masuk di bulan yang sama, yakni Juni.
Saat dua agenda yang membutuhkan biaya besar itu berlangsung di bulan yang sama, memberikan dampak negatif pada penjualan buah.
"Sekarang untung cuma nipis. Pedagang tetap untung, kalau harga tinggi keuntungan besar, kalau harga rendah keuntungan kecil," ujar Nano.
BACA JUGA: Anjloknya Harga Ayam Bukan Kelebihan Produksi
Sementara biaya seleksi ukuran, pemetian, dan transportasi ke kota tujuan ditanggung penjual dari daerah asal. Bila ada kebusukan karena tidak laku di kios kota, kerugian ditanggung bersama dengan nilai dibagi dua.
Data Dinas Pertanian (Disperta) Banyuwangi mengatakan luasan tanaman jeruk siam tahun 2018 12.755 hektare. Dari luasan itu didapati 381.910 ton jeruk siam di tahun yang sama.
Begitu juga buah naga yang mengalami penurunan harga meski kini di musim kemarau, di luar musim panen. Bila Juli tahun lalu harganya Rp 20 sampai Rp 22 ribu, sekarang 13 ribu per kilogram di tingkat pengepul.
BACA JUGA: Harga Ayam Broiler Rp32.000 per Kilogram di Probolinggo
"Tahun ajaran baru dampaknya tinggi, orang kota banyak keluarkan uang untuk anak sekolah," ujarnya.
Tambah lagi risiko buah naga lebih tinggi karena lebih cepat busuk dibandingkan buah-buah lainnya. Sementara proses pengiriman dari Banyuwangi ke Jakarta biasanya membutuhkan waktu 24 jam.
"Harga di petani mengikuti pasar. Uangnya orang-orang habis, jadi belanja berkurang dan memengaruhi harga di pasar," pungkas Nano.