Jumat, 05 July 2019 09:56 UTC
HARGA NAIK. Pedagang sayuran di Pasar Legi Kota Blitar mengaku omzet penjualan cabai rawit menurun seiring dengan naiknya harga komoditas ini sejak seminggu terakhir. Foto: Yosibio
JATIMNET.COM, Blitar – Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Blitar, Jawa Timur mencapai Rp 52 ribu per kilogram. Harga ini naik di atas 100 persen dari harga biasanya di kisaran Rp 20 ribuan.
Seorang pedagang cabai di Pasar Legi, Kota Blitar, Mahmud (38) mengatakan, naiknya harga cabai rawit terjadi sejak sepekan lalu, dari Rp 20 ribu terus naik setiap hari antara Rp 2 ribu-Rp 5 ribu per kilogram.
"Dua hari lalu, harganya masih Rp 48 ribu, hari ini sudah naik lagi menjadi Rp 52 ribu per kilogram," kata Mahmud kepada wartawan, Jumat 5 Juli 2019.
Menurutnya, kenaikan harga cabai rawit disebabkan stok cabai dari petani turun karena banyak pohon cabai rawit milik petani yang mati pada musim kemarau tahun ini.
BACA JUGA: Kenaikan Harga Cabai dan Ikan Segar Picu Inflasi Juni
"Harga dari pengepul juga sudah mahal, Rp 47 ribu per kilogram," ujarnya.
Imbasnya, omzet penjualan para pedagang juga menurun. Biasanya dalam sehari terjual 50 kilogram, kini hanya mampu 30 kilogram karena pembeli juga mengurangi jumlah pembelian.
"Pelanggan yang biasanya beli satu kilogram, setelah tahu harganya naik akhirnya hanya membeli setengah kilogram," tambah Mahmud.
Pantauan Jatimnet, harga cabai merah besar juga ikut naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp 52 ribu per kilogram. Cabai keriting dari 45 ribu pada minggu sebelumnya kini sudah di angka Rp 52 ribu per kilogramnya.
BACA JUGA: Harga Cabai Besar di Banyuwangi Tembus Rp 50 Ribu
Sementara iut, di Pasar Pon, Kota Blitar, harga cabai rawit di angka Rp 52 ribu per kilogram. "Harganya terus naik sejak seminggu lalu. Sepertinya, harganya masih terus naik selama kemarau ini," kata Titin, salah satu penjual sayuran di pasar tersebut.
Kenaikan harga cabai rawit ini membuat konsumen mengurangi pembelian komoditas ini. Seperti yang dikatakan Wigati, ia setiap mengaku saat ini hanya membeli seperlunya saja karena harganya yang melambung tinggi.
"Saya beli seperluanya saja, kalau biasanya beli sekalian untuk stok, kali ini hanya untuk kebutuhan hari ini sama besok," ujarnya.