Selasa, 21 August 2018 00:17 UTC
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ilustrasi
JATIMNET.COM, Surabaya – Provinsi Jawa Timur lolos dari penghentian pencairan anggaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tambahan Penghasilan (Tamsil) untuk SMA/SMK dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
Berdasarkan Surat Keputusan Kemenkeu bernomor S-176/PK.2/2018 terdapat 21 kota dan kabupaten yang dianggap mampu membayar TPG dan Tamsil. Secara otomatis Kementerian Keuangan menghentikan pencairan anggaran TPG dan Tamsil.
“Penghentian penyaluran dana ini otoritas Kemenkeu, yang mana penghentian TPG dan Tamsil ini tidak berimbas pada guru jenjang SMA/SMK di Jatim,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Ramliyanto, Senin, 20 Agustus 2018.
Di dalam surat tersebut sejumlah daerah yang sudah mampu membayar TPG dan Tamsil adalah Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam surat Kemenkeu dijelaskan, penghentian penyaluran dana tersebut dilakukan atas perhitungan hasil rekonsiliasi dana tunjangan guru dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan melibatkan Dinas Pendidikan serta Dinas Pengelola Keuangan provinsi/kabupaten/kota.
Ramli menjelaskan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim pada tahun anggaran 2018 ini telah mencairkan penuh TPG dan Tamsil pada semester I. Rincian pencairan TPG pada triwulan 1 untuk 26.271 guru senilai Rp 302,4 miliar, triwulan 2, pencairan TPG disalurkan sebesar Rp 296,2 miliar untuk 26.096 guru.
Sedangkan pencairan tunjangan Tamsil, pada triwulan 1 dan 2 masing-masing sebesar Rp 1,1 miliar untuk 1.512 guru SMA/SMK di Jatim. “Kalau dikatakan ada yang tercecer pasti ada. Tapi jumlahnya sangat kecil, hanya sekitar 1 persen,” ungkap dia.
Sementara itu, Kasubag Keuangan Dindik Jatim Aminatun menambahkan, penerima tunjangan Tamsil adalah guru PNS yang belum tersertifikasi. Tahun ini jumlahnya hanya 1.512 guru karena adanya aturan baru. Aturan itu termasuk pemberian Tamsil diberikan hanya untuk guru PNS yang telah berijazah minimal sarjana Strata 1.
“Pembayaran Tamsil itu ditransfer langsung oleh pusat ke rekening guru. Dan memang tahun ini ada perubahan yang mendasar terkait sasarannya,” terangnya.