Jumat, 19 September 2025 09:30 UTC

Wakil Bupati Tuban Joko Sarwono ditemui awak media usai rapat paripurna di gedung DPRD, Jumat, 19 September 2025. Foto: Zidni Ilman
JATIMNET.COM, Tuban – Wakil Bupati Tuban Joko Sarwono menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut Tuban masih menjadi kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi kelima di Jawa Timur pada Maret 2025.
Ia menegaskan pemerintah daerah terus memfokuskan anggaran pada sektor-sektor yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Sebetulnya dari setiap tahun, fokus perhatian kita di APBD ini mengarah pada pemberdayaan masyarakat. Kesehatan masyarakat jadi fokus utama perhatian kita di setiap anggaran tahunan,” ujarnya ditemui usai rapat paripurna, Jumat sore, 19 September 2025.
Menurutnya, antara hasil survei BPS melalui Susenas dengan intervensi pemerintah daerah memang wajar terjadi. Namun ia menekankan program pengentasan kemiskinan yang dijalankan Pemkab Tuban tetap diarahkan pada kelompok masyarakat paling rentan.
“Walaupun angka kemiskinan turun tidak terlalu signifikan, saya tetap optimis bahwa upaya ini menyentuh kebutuhan masyarakat, khususnya desil 1, 2, dan 3 yang harus menjadi perhatian,” katanya.
Joko mengungkapkan pada tahun 2025 ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tuban mencapai Rp3,6 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai sektor, mulai dari pendidikan, pembangunan infrastruktur, kesehatan, hingga program penunjang kesejahteraan lainnya.
Ia menegaskan pemerintah daerah akan terus berupaya maksimal agar angka kemiskinan di Tuban bisa menurun lebih signifikan pada tahun-tahun mendatang.
