Rabu, 17 July 2019 08:58 UTC
GAS BOCOR: Karena ada tabung gas yang bocor, petugas dan warga tidak ada yang berani mendekati truk. Foto: Nd. Nugroho.ga
JATIMNET.COM, Madiun - Dua kecelakaan lalu lintas (lakalantas) terjadi di Jalan Panglima Sudirman, Caruban wilayah Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Rabu pagi 17 Juli 2019. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Para korban hanya mengalami luka ringan di bagian lengan kanan dan luka pada dada atas.
Lakalantas pertama adalah tergulingnya truk pengangkut gas untuk industri atau Gas Transportation Modul (GTM). Kendaraan yang dikemudikan Hari Nurdi (35) warga Sragen, Jawa Tengah ini melaju dari arah Surabaya menuju Madiun. Beberapa meter sebelum lokasi kejadian, tiba-tiba truk berpelat nomor L 9070 UB ini berjalan terlalu ke tengah.
"Sopir diduga mengantuk dan akhirnya menabrak median jalan," kata Pembantu Unit I Lantas Polsek Mejayan, Ipda Susilo Hardo ditemui di lokasi kejadian.
BACA JUGA: Wali Kota Madiun Himbau Petani Setempat Tanam Cabai
Setelah menabrak median, truk terguling ke kiri. Tabung gas yang diangkut bocor hingga mengeluarkan asap dan suara berdesis. Hari Nurdi, sopir truk mengaku panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan keluar dari dalam kendaraan yang hendak mengirim Compressed Natural Gas (CNG) dari Sidoarjo ke Yogyakarta itu.
"Takut meledak. Saya juga tidak sempat mematikan mesin truk," ujar Hari yang mengalami luka di bagian lengan kanannya.
Tergulingnya truk itu mengakibatkan arus lalu lintas saat jam masuk kerja dan sekolah di jalur arteri Madiun - Surabaya terganggu. Sebab, jalan di lajur kiri (dari arah Surabaya) disterilkan sebagai antisipasi terjadinya ledakan yang membahayakan pengguna jalan. Oleh karena itu, polisi mengalihkan laju kendaraan bermotor dari arah Surabaya ke satu lajur lainnya (arah dari Madiun ke Surabaya).

TUNGGU DEREK: Proses evakuasi masih menunggu crane. Foto: Nd. Nugroho.
Untuk menghindari kemacetan, jalur bagi pengendara dari arah Surabaya ke Madiun juga dialihkan ke Jalan Yos Sudarso yang tak jauh dari lokasi kejadian. Kondisi ini berlangsung hingga lebih dari enam jam lantaran proses evakuasi terkendala alat derek.
"Butuh derek yang model crane sehingga bisa langsung mengangkat truk," kata salah seorang anggota polisi yang mengatur lalu lintas di lokasi tabrakan. Alat semacam itu ditubutuhkan untuk meminimalisir dampak dari potensi terjadinya ledakan. Namun, derek jenis itu harus didatangkan dari Kota Madiun.
Sementara itu, kecelakaan kedua adalah antara motor dengan motor. Rendra, seorang warga mengatakan bahwa tabrakan itu diduga karena salah seorang pengemudinya takut dengan polisi yang sedang mengatur lalu lintas di sekitar lokasi tergulingnya truk.
BACA JUGA: Pemkab Madiun Anggarkan Rp 4 Miliar untuk Pilkades Serentak
"Tadi, ada anak sekolah yang jalan dari arah timur (Surabaya) mengerem motornya secara mendadak. Sepertinya mau putar balik karena dikira sedang ada operasi lalu lintas. Dari belakangnya ada motor lain yang kemudian menabrak," Rendra menjelaskan.
Pengendara yang mengerem motornya secara mendadak itu diketahui mengenakan seragam sekolah. Akibat kejadian itu, pengendara yang menabrak sepeda motor milik anak sekolah tadi merasakan sakit pada tulang selangka kirinya. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Caruban untuk mendapatkan pertolongan medis.