Logo

Tingkatkan Ketahanan Pangan, Mahasiswa Unusa Beri Penyuluhan Tanaman Hidroponik di Gresik

Reporter:,Editor:

Jumat, 02 October 2020 23:00 UTC

Tingkatkan Ketahanan Pangan, Mahasiswa Unusa Beri Penyuluhan Tanaman Hidroponik di Gresik

PENYULUHAN. Mahasiswa S1 Gizi Unusa memberikan penyuluhan cara menanam hidroponik untuk memperkuat ketahanan pangan. Foto: Humas Unusa

JATIMNET.COM, Surabaya - Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) S1 Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menjalankan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) di Desa Dukunanyar, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur.

Ketua Hima Prodi S1 Gizi Unusa Yunda Andita Putri mengatakan, program ini lebih pada peningkatan ketahanan dan keamanan pangan pada masyarakat desa. Salah satunya dengan penyuluhan tata cara menanam sayur hidroponik. 

Menurutnya, cara menanam seperti ini tengah diminati banyak orang. "Kami mengajak masyarakat desa untuk penanaman sayur hidroponik hingga mengolah hasil yang panen hingga memiliki nilai jual yang cukup bagus," ujar Yunda, Jumat 2 September 2020. 

Ia yakin, cara yang dilakukan itu akan diminati banyak orang. Sebab, metode hidroponik ini tidak membutuhkan lahan yang luas. Merawatnya juga relatif lebih mudah. 

BACA JUGA: Mahasiswa Unusa Ciptakan Aplikasi Tata Surya Tiga Dimensi

"Kami juga memberikan langkah bagaimana memanen dengan teknis tanam hidroponik yang benar. Dimana hasil hidroponik ini lebih bagus, besar dan sehat karena tidak menggunakan bahan kimia pestisida atau lainnya," bebernya.

Tidak hanya memberikan penyuluhan, Hima Gizi membentuk kader ketahanan pangan yang berisikan masyarakat desa. Mereka nanti bertugas mensosialisasikan ketahan dan keamanan pangan. "Dengan begitu akan terbentuk masyarakat yang memiliki ketahanan pangan yang cukup bagus," tegasnya. 

Yunda berharap, metode tanam hidroponik ini bisa memenuhi ketahanan pangan dari masyarakat desa Dukunanyar. Mengingat saat ini kondisinya sedang pandemi Covid-19. Setidaknya cara ini bisa semakin menguatkan pasokan pangan di desa tersebut. "Jadi kami juga mengajarkan ke masyarakat dalam mengolah hasil panen mereka untuk dijual kembali," terangnya. 

Ke depannya, Yunda meminta masyarakat bisa terus terus mengembangkan hasil tanam dengan teknik tanam hidroponik di rumahnya. "Karena memang hasilnya lebih terlihat dan biasa dijual kembali," tandasnya.