Logo

Timun Mas Edukasikan Pendidikan Seksual di Kenjeran

Reporter:

Selasa, 10 July 2018 09:45 UTC

Timun Mas Edukasikan Pendidikan Seksual di Kenjeran

Anak-anak SD sekitar Kenjeran tengah menyaksikan penampilan bonek Nelida yang memerankan kisah adopsi "Timun Mas" yang dibuat oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa, 10 Juli 2018.

JATIMNET.COM – Dalam mengedukasikan pergaulan, mengenalkan sekeliling, supaya tidak terjerumus lembah hitam atau salah arah. Seperti mengenai pergaulan bebas, tentang seksual.

Terdapat suatu cerita menarik, kalau mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya ini edukasikan pendidikan seksual di Kenjeran melalui cerita dengan menggunakan boneka limbah cerdas, terbuat dari kain perca, dikenal dengan Nelida.

Timun Mas lupa janjinya kepada ibunya, Mbok Srini, yaitu tidak melepaskan pakaiannya di tempat umum. Perempuan yang beranjak mulai remaja itu malah mandi di sungai.

Anak-anak SD sekitar Kenjeran tengah menyaksikan penampilan bonek Nelida yang memerankan kisah adopsi "Timun Mas" yang dibuat oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa, 10 Juli 2018.
Anak-anak SD sekitar Kenjeran tengah menyaksikan penampilan bonek Nelida yang memerankan kisah adopsi “Timun Mas” yang dibuat oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa, 10 Juli 2018.

Tiba-tiba sesosok makhluk raksasa berwarna hijau (Buto Ijo) muncul, mengagetkan Timun Mas. “Wahai Timun Mas, kenapa kamu melanggar janjimu kepada ibumu,” kata sang Buto Ijo, dalam peluncuran Nelida.

Ingat dengan janjinya dengan sang ibu, Timun Mas berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Menurut salah satu anggota kelompok, Judit Syifa Fauziah Maria Rahman dari jurusan keperawatan, bahwa latar belakang lahirnya ide boneka Nelida. Dirinya bersama kawannya, Fauziah prihatin dengan fenomena banyaknya aktivitas tidak senonoh di sekitaran Kenjeran.

Padahal banyak tempat wisata yang pengunjungnya sebagian adalah anak-anak. “Seperti di Jembatan Surabaya, Pantai Kenjeran, dan Kenjeran Park,” ungkapnya, di kampusnya, Selasa, 10 Juli 2018.

Dari pemandangan yang ia lihat, anak-anak akan penasaran dan cenderung mengikuti tindak asusila itu. Belum lagi dengan maraknya, fenomena pelecehan seksual yang menimpa anak-anak.

Menjawab itu, mahasiswa UM Surabaya berinisiatif untuk menghadirkan modul media pembelajaran pendidikan seksual yang menarik bagi anak-anak. Selama 5 bulan, akhirnya lahirlah ide membuat drama pertunjukan boneka Nelida.

“Untuk ceritanya di seri pertama ini kami mengambil latar belakang cerira Timun Mas dengan disisipi pesan dan pembelajaran bagi anak-anak tentang pendidikan seksual,” tambah dia.

Di antaranya, tidak menanggalkan pakaiannya di tempat umum, anatomi tubuh mana yang boleh dan tidak disentuh oleh orang-orang yang bukan mahromnya.
“Juga, bagaimana mengajarkan anak supaya berani menolak ajakan orang tak dikenal. Serta aktif berkonsultasi dengan orang tua terkait masalah-masalah mereka, terutama soal seksual,” ungkapnya.

Sementara dosen pembimbing tim Nelida, Gita Marini mengatakan, dalam prosesnya inovasi ini, mahasiswanya juga sudah melakukan komunikasi dengan Ikatan Perawat Anak Indonesia Jawa Timur dan Ikatan Perawat Jiwa Jawa Timur dan Ikatan pendongeng muslim.

“Ke depannya kita juga akan bekerjasana dengan Puskesmas sekitar Kenjeran, agar modul pembelajaran ini bisa diteruskan. Sehingga gerakan ini bisa mengatasi masalah pelecehan seksual anak yang sedang ramai,” pungkas Gita.

Editor : Adi Susanto.