Logo

Tim Satgas Akan Lakukan Tracing Massal di Probolinggo

Pasca Kericuhan Penolakan Pemakaman Protokol Kesehatan
Reporter:,Editor:

Selasa, 06 October 2020 14:00 UTC

Tim Satgas Akan Lakukan Tracing Massal di Probolinggo

KERICUHAN. Kericuhan Penolakan Pemakaman Protokol Kesehatan Covid-19 di Probolinggo. Foto : Repro.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Tim Satgas Penanganan Covid-19, Kabupaten Probolinggo berencana melakukan tracing bagi warga yang terlibat pembongkaran peti jenazah pasien probable Covid-19, Minggu 4 Oktober 2020 kemarin. Itu setelah hasil swab jenazah pasien probable, yang telah dikirimkan ke laboraturium pada 5 Oktober 2020, hasilnya keluar hari ini dan dinyatakan positif.

Koordinator Penegakan Hukum Satgas Covid-19, Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, hasil tes swab kepada pasien probable berinisial M, warga Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo dinyatakan positif Covid-19.

Selain itu Ugas menyebut, apa yang terjadi pada Minggu 4 Oktober 2020 kemarin, akan mengarah ke ranah hukum lantaran ada beberapa warga, yang berupaya menyerang petugas. “Segera akan dilakukan tracing bagi mereka yang ikut pembongkaran peti, maupun kontak erat dengan pasien,"kata Ugas, Selasa 6 Oktober 2020.

Menurutnya langkah tracing sendiri, sebagai salah satu cara mengetahui apakah warga yang terlibat peristiwa pembongkaran peti jenazah, terpapar Covid-19 atau tidak. "Ini langkah pertama tracing dulu, jika hasilnya negatif baru ke ranah hukumnya agar saat diperiksa, penyidik aman dari resiko penularan Covid-19," tukas Ugas.

BACA JUGA: Proses Pemakaman Pasien Probable Covid-19 di Probolinggo Ricuh

Sebagai persiapan tracing massal tersebut, Ugas menyebut segera melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu pada Rabu 7 Oktober 2020. Dimana melibatkan Aisten 1, Kadinkes, Kabakesbangpol, Kabag Ops Polres, Kapolsek Pakuniran, Danramil Pakuniran dan lainnya. "Besok rapatnya, untuk tracing massal bisa Kamis atau Jum'at tergantung kesiapan Satgas," tandas Ugas.

Diberitakan sebelumnya, Pemulangan jenazah seorang warga Kabupaten Probolinggo berstatus pasien probable Covid-19 dari rumah sakit tempatnya dirawat, berakhir ricuh setelah jenazah sampai di rumah duka.

Pasalnya, pihak keluarga tidak menghendaki jenazah berinisial M (70) warga Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran dimakamkan dengan cara protokol kesehatan. Dalam kericuhan sendiri warga melempar peti jenazah keluar dari musala dan menginjak-nginjaknya. Ada pula warga yang berupaya menyerang, kendaraan ambulans rumah sakit.

Seluruhnya terekam dalam sebuah video pendek berdurasi 03.51 detik, yang diambil salah seorang warga lalu diunggahnya ke media sosial "Facebook".