Senin, 05 October 2020 01:00 UTC
KERICUHAN. Warga Saat Menginjak-injak Peti Jenazah, Pasien Probable Covid-19 di Kabupaten Probolinggo. Foto : Repro
JATIMNET.COM, Probolinggo - Pemulangan jenazah seorang warga Kabupaten Probolinggo berstatus pasien probable Covid-19 dari rumah sakit tempatnya dirawat, berakhir ricuh setelah jenazah sampai di rumah duka.
Pasalnya, pihak keluarga tidak menghendaki jenazah berinisial M (70) warga Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran dimakamkan dengan cara protokol kesehatan.
Camat Pakuniran, Hari Pribadi mengakui, sehari sebelum pasien meninggal bersangkutan dibawa ke Rumah Sakit Rizani karena sakit. Sewaktu dilakukan rapid test hasilnya reaktif. Untuk swab hasilnya belum keluar sampai bersangkutan meninggal.
"Sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien ini sudah sakit lama dan dirawat di rumahnya. Sampai kemudian dibawa ke rumah sakit dan di rapit test hasilnya reaktif," kata Hari.
BACA JUGA: Klaster Pabrik Mendominasi, Satgas Covid Probolinggo Imbau Pabrik Lakukan Ini
Tidak hanya itu, lanjut Hari, pihak keluarga pada awalnya menerima bersangkutan dimakamkan secara protokol kesehatan. Hanya saja setelah jenazah sampai di rumah duka, kondisinya menjadi berbeda.
Senada disampaikan Kapolsek Pakuniran, IPTU Haby Sutoko, pada awalnya pihak keluarga menerima bersangkutan dimakamkan secara protokol kesehatan. Bahkan dua perwakilan keluarga, ikut serta memandikan jenazah sewaktu di rumah sakit dengan menggunakan APD (alat pelindung diri).
Usai dimandikan, lanjut Haby, jenazah kemudian dipulangkan menggunakan mobil ambulans ke rumah duka dengan dikawal petugas kepolisian.
"Nah sampai di rumah duka, yang semula jenazah semestinya di salati di luar musala, ditolak pihak keluarga yang ikut mengantarkan jenazah sejak di rumah sakit," kata Haby, lewat sambungan selulernya, Minggu 4 Oktober 2020.
BACA JUGA: Pabrik di Probolinggo Terbakar, Dua Karyawan Meninggal
"Bahkan setelah peti jenazah dimasukkan ke dalam musala, pihak keluarga lantas nekat membuka peti jenazah dan mulai memprovokasi takziah," ujarnya.
Meski demikian, Haby menambahkan kericuhan tidak berlangsung lama. Pihak keluarga berhasil diredam amarahnya, setelah petugas rumah sakit pulang dari rumah duka.
Sekadar informasi, dalam kericuhan sendiri warga melempar peti jenazah keluar dari musala dan menginjak-nginjaknya. Ada pula warga yang berupaya menyerang, kendaraan ambulans rumah sakit.
Seluruhnya terekam dalam sebuah video pendek berdurasi 03.51 detik, yang diambil salah seorang warga lalu diunggahnya ke media sosial "Facebook".