Logo

Tenaga Ahli Pendamping Satgas Covid-19 Serahkan Kasus Pengambilan Paksa Jenazah Kepada Daerah

Reporter:,Editor:

Jumat, 07 May 2021 05:40 UTC

Tenaga Ahli Pendamping Satgas Covid-19 Serahkan Kasus Pengambilan Paksa Jenazah Kepada Daerah

Tenaga Ahli Pendamping Satgas Covid-19, Kombes Pol I Gede Mega Siparwitha dalam kunjungannyan ke Ponorogo juga berdiskusi tentang penanganan Covid-19 dengan Forkopimda Kabupaten Ponorogo, Jumat 7 Mei 2021. Foto: Gayuh

JATIMNET.COM, Ponorogo - Tim pakar satuan tugas Covid-19 melakukan kunjungan keberbagai kota di Pulau Jawa-Bali, salah satunya di Ponorogo, yang bertujuan untuk pelaksanaan kajian operasional penguatan posko di wilayah PPKM Mikro.

Tenaga Ahli Pendamping Satgas Covid-19, Kombes Pol I Gede Mega Siparwitha dalam kunjungannyan ke Ponorogo juga berdiskusi tentang penanganan Covid-19 dengan Forkopimda Kabupaten Ponorogo serta meninjau posko PPKM Mikro yang berada di Desa Cekok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. “Solusi paling bagus saat ini adalah dengan adanya inovasi-inovasi baru,” kata Gede, Jumat 7 Mei 2021. 

Seperti adanya tempat isolasi yang disiapkan oleh Satgas Desa Cekok untuk para pemudik menggambarkan jika masyarakat kita telah siap untuk PPKM Mikro. “Partisipasi masyarakat sudah sangat bagus,” ujar Gede.

Baca Juga: Polisi Selidiki Pengambilan Paksa Jenazah Terkonfirmasi Covid-19 di RSUD dr Harjono Ponorogo 

Saat disinggung dengan kasus pengambilan paksa jenazah terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD dr Harjono ia menyerahkan semuanya kepada daerah bagaiamana baiknya. Ia menilai hal ini bisa terjadi karena adanya rasa sayang terhadap keluarga yang meninggal, sehingga mengambil jalan pintas dengan cara memngambil paksa jenazah. 

“Tapi pelan-pelan kita terus berikan pengertian bagamana resikonya terhadap orang yang masih hidup,” ungkap Gede. 

Sementara Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis, menuturkan hingga saat ini pihaknya masih meminta keterangan terhadap para saksi dan tenaga kesehatan IGD RSUD. Selain itu pihaknya juga masih memeriksa beberapa rekaman CCTV untuk penyelidikan. “Kita gelar penyelidikan dulu, nanti kalau sudah kita naikkan ke penyidikan,” pungkas Azis.