
Reporter
DiniJumat, 6 Agustus 2021 - 10:20
Editor
Bruriy Susanto
ULAR SANCA: Heru Susanto saat menunjukkan temuan ular sanca albino di desanya, Jumat 6 Agustus 2021. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Warga Desa Balongmasin, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto digegerkan keberadaan ular sanca berwarna kuning atau albino di depan Tempat Pemakamam Umum setempat, Jumat, 6 Agustus 2021. Panjangnya diperkirakan 2 meter, dan saat ditemukan sedang merayap di atas rumput dekat makam.
"Itu tadi ada orang yang lihat di depan makam ada ular ada ular gitu. Terus saya ke situ lihat dan ternyata benar ada ular. Ini kalau gak salah ular sawa kembang albino," ungkap Heru Susanto yang berani menangkap hewan melata itu.
Heru menyebut, kemungkinan ular sanca albino ini merupakan hewan peliharaan warga sekitar yang lepas. Pasalnya, Heru mengaku tak pernah ada peristiwa kehilangan hewan ternak atau unggas di sekitar lokasi temuan selama ini. "Kayanya ada warga yang punya. Dulu mungkin ukurannya kecil sekarang besar gini, terus lepas gak ketahuan," bebernya.
Baca Juga: Sembunyi di Plafon dan Semak, Bandar dan Pengedar Sabu Diringkus BNNK Mojokerto
Pria bertumbuh tambun inipun berencana akan kembali melepas liarkan hewan tersebut. Jika tak ada warga sekitar mengakui kepemilikan hewan melata itu beberapa hari ke depan.
Lanataran, dirinya tak ingin mendapatkan resiko dengan memelihara hewan melata yang terkenal dengan lilitan mematikannya ini. "Setelah ditangkap kalau gak ada yang punya saya lepas lagi. Saya juga gak mau berisiko, " tukasnya.
Terpisah, BBKSDA Jatim Pengendali Ekosistem Hutan/Kepala Resort Konservasi Wilayah 09 Mojokerto Fajar Dwi Nur Aji saat dikonfirmasi jatimnet.com belum mengetahui informasi terkait temuan ular sanca albino. "Coba kami cek dulu ke lokasi, biar anggota melihat dulu kondisi temuan (ular) itu," ucapnya.
Baca Juga: Antisipasi Penimbunan Obat dan Oksigen, Kejari Mojokerto Bersama Dinkes Sidak Apotek
Hanya saja, Fajar sapaannya menjelaskan, jika ular sanca albino umumnya hasil ternak dan dipelihara masyarakat. "Yah sanca albino biasanya satwa ternakan, dan kemungkinan lepas," imbuhnya.
Fajar beraharap agar warga yang menemukan jangan melepaskan satwa itu ke alam bebas. Khawatir akan mencemari genetik ular sanca asli habitat daerah tersebut.
"Jangan dilepas. Karena takutnya sudah silang-silang gak jelas karena hasil ternak. Soalnya bisa buat pencemaran genetik dan sangat minim data untuk albino itu asli atau gak, kalau bisa dibawa ke kantor BKSDA," memungkasi.