Selasa, 14 May 2024 07:00 UTC
SOSIALISASI. Dinsos PPPA Kota Probolinggo menggelar sosialisasi revitalisasi pengarusutamaan gender, Selasa, 14 Mei 2024. Foto: Dinas Kominfo Kota Probolinggo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Dinas Sosial Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos PPPA) Kota Probolinggo menggelar sosialisasi bertajuk "Revitalisasi Pengarusutamaan Gender (PUG)", Selasa, 14 Mei 2024.
Sosialisasi digelar di Ruang Pertemuan Bakesbangpol dan dihadiri 37 peserta dari Tim Pokja PUG, perangkat daerah di lingkungan pemerintah kota, dan 13 peserta dari Tim Driver.
Isu gender menjadi topik utama dalam kegiatan ini karena kesenjangan atau ketimpangan gender yang seringkali menimbulkan diskriminasi terhadap salah satu pihak perempuan maupun laki-laki.
Diskriminasi meliputi akses dan kontrol atas sumber daya, kesempatan, status, hak, peran, dan penghargaan, yang pada akhirnya menciptakan kondisi yang tidak adil secara gender.
Asisten Administrasi Pemerintahan (Aspem) Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Madihah menekankan isu gender merupakan salah satu isu utama dalam pembangunan sumber daya manusia.
BACA: Wujudkan Responsif Gender, Pemkab Mojokerto Gelar Bimtek PPRG
Meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan dan memperkuat kelembagaan PUG, data menunjukkan masih adanya kesenjangan gender dalam berbagai aspek.
"Seperti di aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan bidang strategis lainnya," kata Madihah.
Madihah berharap sosialisasi tersebut dapat mengoptimalkan peran dan fungsi Tim Pokja PUG dan Tim Driver sebagai wadah konsultasi bagi perangkat daerah.
"Ini juga sebagai evaluasi bersama, komitmen, dan penguatan implementasi PUG di Kota Probolinggo, sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan," katanya.
BACA: Sekolah Perempuan dan Rumah Curhat Pemkab Gresik Ikuti Penilaian Anugerah Parahita Ekapraya
Madihah menambahkan ketertinggalan salah satu kelompok masyarakat khususnya perempuan dalam pembangunan disebabkan berbagai masalah yang saling berkaitan.
“Permasalahan paling mendasar adalah pendekatan pembangunan yang belum mengakomodir pentingnya kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, anak perempuan dan anak laki-laki dalam mendapatkan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinsos PPPA Kota Probolinggo Eka Pujiyanti mengatakan pentingnya menyamakan persepsi dan pemahaman implementasi PUG.
"Untuk mencapai kesetaraan gender agar dapat terus ditingkatkan dan dioptimalkan di berbagai sektor pembangunan," ujarnya.
