Logo

Tekan Covid-19, Disperindag Siapkan Aturan Ganjil Genap Lapak Pasar di Jatim

Reporter:,Editor:

Selasa, 19 May 2020 16:20 UTC

Tekan Covid-19, Disperindag Siapkan Aturan Ganjil Genap Lapak Pasar di Jatim

RAPID TEST. Petugas gabungan melakukan rapid test di Pasar Kedungmaling, Kec. Sooko dan Pasar Kemlagi, Kec. Kemlagi, Kab. Mojokerto, Selasa, 19 Mei 2020. Hasilnya, enam pengunjung pasar reaktif Covid-19. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Surabaya – Penyebaran Covid-19 di Jawa Timur semakin masif. Data per Selasa, 19 Mei 2020, ada tambahan 91 pasien positif Covid-19. Dengan begitu, total 2.372 orang terjangkit virus SARS CoV-2. 

Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengatakan tingginya penambahan kasus yang terjadi hari ini masih terkait dengan klaster sebelumnya yakni pabrik rokok dan pasar.

"Seperti diketahui (di Jawa Timur) ada klaster pabrik rokok, pondok pesantren, dan pasar. Kalau jumlah klaster barunya tidak (bertambah)," ujar Kohar, Selasa malam, 19 Mei 2020. 

BACA JUGA: Deteksi Covid-19, Ratusan Pedagang Pasar di Probolinggo Jalani Rapid Test

Kohar menyebutkan sumbangan pasien positif dari klaster pasar cukup besar. Di Pasar PPI Surabaya misalkan, data yang pernah disebutkan tim tracing sedikitnya ada 30 orang yang terinfeksi virus SARS CoV-2. 

Melihat masifnya persebaran Covid-19, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur Drajat Irawan mengaku tengah berupaya menyiapkan penataan operasional pasar misalnya dengan pemberlakuan nomor ganjil dan genap pada lapak atau kios pasar. Pedagang yang komoditas barangnya sama akan diberi nomor ganjil genap dan akan bergiliran berdagang sesuai jadwal.

"Seizin Ibu Gubernur kami siapkan langsung aplikasinya. Berapa kemudian pasar-pasar yang sudah melakukan ganjil genap. Ini kami masukkan dalam suatu sistem data pasar. Berapa pasar yang terdampak dan sampai kapan? Berapa pasar yang sudah online?" kata Drajat. 

Dirinya mengaku terus melakukan rapat kordinasi dengan Dinas Perdagangan kabupaten dan kota yang ada di Jatim untuk mematangkan rencana penataan pasar. Sejauh ini, pemerintah daerah menyambut positif rencana tersebut. 

BACA JUGA: Hasil Rapid Test Pedagang Reaktif, Dua Pasar di Surabaya Tidak Dioperasikan 14 Hari

Tinggal selanjutnya sosialisasi kepada pedagang pasar. Seperti halnya yang telah diterapkan di Pasar Klojen, Kota Malang, pemberlakuan ganjil genap ini melibatkan paguyuban pedagang pasar. "Di Malang melibatkan paguyuban pedagang pasar agar patuh menerapkan protokol Covid-19," katanya.

Pemberlakukan pasar ganjil genap ini bukan berarti satu hari buka dan kemudian tutup. Ia mencontohkan, di satu pasar ada lima pedagang daging ayam, nanti beri nomor. Setiap kios yang mendapatkan nomor ganjil akan buka lebih dulu, kemudian besoknya ganti yang genap. Begitu pun dengan komoditas lain seperti daging sapi, ikan, sayuran, dan sebagainya. 

"Artinya, setiap kartu merepresentasikan komoditas yang ada dan ini sudah dicoba di beberapa pasar di Malang, salah satunya di Klojen. Ternyata direspons baik dan segera diwujudkan di beberapa pasar lain di Jatim," tuturnya.