Tebing Sungai Longsor, Sejumlah Rumah di Mojokerto Terancam Ambles
Warga Minta Aparat Lakukan Pembenahan

Reporter
DiniSelasa, 9 Februari 2021 - 11:20
Editor
Ishomuddin
LONGSOR. Tebing sungai setinggi 30 meter di Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kec. Dlanggu, Kab. Mojokerto longsor dan mengancam beberapa rumah di atasnya, Selasa, 9 Februari 2021. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Sembilan rumah di Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, terancam ambles akibat tebing bibir sungai setinggi lebih dari 30 meter di kampung setempat longsor.
Peristiwa longsor ini berawal pada Sabtu, 6 Februari 2021, sekitar pukul 18.00 WIB, akibat hujan deras yang mengguyur dan mengakibatkan tebing bibir sungai tergerus hingga lebar sekitar 25 meter sampai 30 meter.
Salah satu rumah warga, Suwardi, 64 tahun, yang hanya berjarak satu meter dari titik longsor mengalami keretakan di tembok rumahnya. Kini rumah tersebut tak lagi dihuni karena khawatir longsor susulan.
Saat itu dirinya baru pulang dari salat berjemaah dan tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan getaran seperti gempa. Dirinya tak menduga hal tersebut akibat longsornya tebing bibir sungai di samping rumahnya.
BACA JUGA: Curah Hujan Tinggi disertai Angin Kencang, Sebabkan Pohon Tumbang dan Longsor di Mojokerto
Saking kerasnya getaran, ia sampai terjatuh karena kaget. Bahkan getaran dan suara gemuruh hampir dirasakan seluruh warga dusun. "Saya kira lindu (gempa). Setelah dicek ternyata tebingnya longsor," katanya, Selasa, 9 Februari 2021.
Akibat longsor tersebut, kini jarak rumah Suwadi hanya bejarak satu meter dengan bibir tebing sungai. Sedangkan sebelum terjadi longsor, jarak rumahnya dengan bibir sungai sekitar lima meter.
"Tembok tetangga depan itu juga retak. Rumah ini kalau malam kosong, saya ngungsi ke rumah anak saya di depan, takut nanti kalau ada longsor susulan," kata pria yang tinggal bersama istrinya, Riyati.
Dia menyebut longsor di Desa Ngembeh tak hanya menyebabkan rumahnya terancam ambles, tapi juga mengancam rumah warga lain yang ada di RT 1 RW 1 Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu.
"Titik longsor di bibir sungai sini ada beberapa titik, satu di sebelah rumah, kemudian di sisi utara. Namun, yang sebelah utara kejadiannya sudah lama dan di sana juga mengancam rumah warga, hanya beda RT," ucapnya.
Sementara itu, Winarto, warga RT 1 RW 1 Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, juga membenarkan jika ada beberapa rumah warga di kampung setempat yang terancam ambles.
"Tebing yang berada di belakang rumah saya mulai longsor sekitar dua tahun lalu. Tapi sampai saat ini tidak ada tindakan dari pihak terkait dalam hal penanganan," ucapnya.
BACA JUGA: Sepanjang Januari 46 Enam Bencana Melanda Jatim, Enam Orang Meninggal
Ia menambahkan parahnya lagi kini jarak tebing longsor tak jauh dari sejumlah rumah penduduk. Setiap malam ia dan keluarganya selalu was-was saat hujan turun.
"Harapannya supaya ada pembenahan. Entah itu dibronjong atau diplengseng, karena mengkhawatirkan," katanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muhammad Zaini mengaku akan segera menganalisis longsor di bibir sungai Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu.
"Mohon waktu, nanti akan kita lakukan assessment oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Mojokerto," katanya.