Logo

Tebing Longsor, 13 Keluarga Terancam Kehilangan Rumah

Reporter:,Editor:

Kamis, 02 January 2020 12:03 UTC

Tebing Longsor, 13 Keluarga Terancam Kehilangan Rumah

LONGSOR. Garis polisi terpasang di sekitar lokasi longsor tebing Sungai Lahar, Kepanjen Lor Kota Blitar, Rabu 1 Januari 2020. Fot: Yosibio

JATIMNET.COM, Blitar – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Blitar sepanjang hari mengakibatkan tebing setinggi 15 meter di Sungai Lahar, Kepanjen Lor longsor, Rabu 1 Januari 2020.

Longsor sepanjang 20 meter itu sekaligus mengancam rumah 13 keluarga karena berjarak rata-rata 1,5 meter dari tebing. Mereka tercatat sebagai warga Jalan Raung RT 05 RW 04. “Longsornya kemarin setelah magrib,” kata Sri Winarsih, seorang warga pada wartawan, Kamis 2 Januari 2020.

BACA JUGA: Gunung Kapur di Jember Longsor Menimpa Tiga Korban

Menurut dia, warga tak bisa tidur nyenyak tiap malam. Mereka khawatir hujan deras kembali terjadi dan longsor meluas. “Selama musim hujan ini sudah dua kali longsor terjadi,” katanya.

Meski demikian, belum ada upaya serius mencegah longsor susulan. Petugas Pemkot, polisi, dan tentara membuat tanggul dari karung-karung berisi pasi dan memasang sesek (anyaman bambu). Selain itu, di sekitar lokasi kini terpasang police line sebagai peringatan bahaya.

“Penanganannya jangka pendek,” kata Kepala Bakesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Blitar, Hakim Sisworo di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Atap Gedung TK Kotaanyar Ambruk Diguyur Hujan

Pengamat UPT Pengelola Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur Perwakilan Blitar Suyono mengatakan, pembangunan tanggul Kali Lahar merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Surabaya.

Menurut dia, rumah ketigabelas keluarga itu tercatat sebagai pemukiman liar. “Karena menempati tanah sempadan sungai. Untuk penertiban itu kewenangan BBWS. Yang pasti akan kami laporkan ke pimpinan untuk tindak lanjut,” katanya.