Logo

Tanpa Siswa Baru, SDN Warujinggo 2 Probolinggo Sunyi

Reporter:,Editor:

Kamis, 17 July 2025 02:00 UTC

Tanpa Siswa Baru, SDN Warujinggo 2 Probolinggo Sunyi

Seorang guru SDN Warujinggo 2 Probolinggo sedang membersihkan salah satu ruang kelas yang kosong karena jumlah siswanya minim. Foto: Zulafif.

JATIMNET.COM, Probolinggo — Mayoritas lembaga pendidikan saat ini tengah disibukkan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada awal tahun ajaran baru 2025/2026.

Dengan penuh antusias, para siswa baru mengikuti kegiatan tersebut di sekolah dengan jenjang lebih tinggi.

Namun, suasana itu tidak berlangsung di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Warujinggo 2, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

Alih-alih riuh tawa dan hiruk pikuk anak-anak di hari pertama sekolah. Bangku-bangku kelas 1 di sekolah ini dibiarkan kosong.

‎Tak ada langkah kecil yang berlari ke kelas. Suara guru menyapa murid di pagi hari juga tidak ada. Suasana sepi seperti ini sudah berlangsung selama dua tahun berturut-turut. Penyebanya, sekolah ini tidak mendapatkan satu pun peserta didik baru.

BACA: MPLS Dimulai, Pengadaan Kain Seragam Gratis SD dan SMP Negeri di Gresik Belum Masuk Lelang 

‎Lebih menyedihkan lagi, kelas 2 dan kelas 5 pun kini tak lagi terisi. Kelas 5 bahkan kehilangan satu-satunya murid yang memilih pindah ke sekolah lain.

‎Hingga kini, SDN Warujinggo 2 hanya memiliki 15 siswa aktif. Rinciannya, kelas 3 ada 6 anak, kelas 4 ada 5 siswa, dan kelas 6 hanya 4 siswa.

‎Di tengah keterbatasan itu, masih ada empat guru, termasuk kepala sekolah yang setia menjaga asa pendidikan di sekolah ini.

‎Tidak hanya mengajar. Mereka juga menjalankan tugas lain, seperti membersihkan kelas yang tak lagi digunakan, menjaga semangat anak-anak yang tersisa, dan terus berharap akan datangnya generasi baru yang mau belajar di sana.

‎"Sudah kami lakukan berbagai upaya. Kami datangi masyarakat, sosialisasi bersama komite sekolah, tapi kebanyakan orang tua lebih memilih sekolah swasta di kota atau yayasan yang dianggap lebih bagus,” ungkap Kepala SDN Warujinggo 2, Indrati Susilo, Kamis, 17 Juli 2025.

Salah satu faktor penyebab minimnya ketertarikan warga menyekolahkan anaknya di SDN Warujinggo 2 karena ‎lokasi sekolah perbatasan dengan wilayah Kota Probolinggo.

BACA: MPLS SMPN 2 Kota Mojokerto, Siswa Dibekali Etika Bermedsos 

Di sisi lain, menjamurnya sekolah swasta dengan fasilitas yang lebih menjanjikan juga menggerus minat masyarakat terhadap sekolah negeri kecil seperti SDN Warujinggo 2.

‎Meski begitu, semangat siswa yang bertahan tak surut. Vika Anjani, siswi kelas 6, mengaku sedih karena tak punya banyak teman sebaya, namun tetap optimis.

‎"Aku tetap semangat belajar. Semoga tahun depan ada banyak teman baru," ujar Vika dengan senyum kecil.

‎Kisah SDN Warujinggo 2 bukan sekadar cerita tentang jumlah murid yang menyusut. Ini adalah potret nyata ketimpangan akses dan persepsi pendidikan yang terjadi di banyak daerah pinggiran kota.

‎Di balik bangunan sederhana dan kelas-kelas yang sepi, tersimpan tekad para pendidik yang tak ingin menyerah.

Kini, mereka hanya bisa berharap agar tahun depan lebih banyak orang tua membuka hati dan tawa anak-anak kembali mengisi ruang-ruang kelas yang telah lama sunyi.