Selasa, 11 December 2018 00:15 UTC
Sumber Foto: Medical News.
JATIMNET.COM, London – Pernah mendengar tanaman rhodiola rosea? Memang asing di telinga orang Indonesia. Namun tidak bagi sejumlah negara sub tropis.
Tumbuhan ini juga bisa disebut akar emas yang banyak tumbuh di Siberia Timur. Herbal ini telah dikenal sebagai obat tradisional bagi sejumlah bangsa Asia maupun Eropa secara turun temurun.
Tanaman ini memiliki fungsi yang luar biasa. Berdasarkan penelitian laboratorium Arizona State University (ASU), rhodiola rosea cukup ampuh memerangi berbagai penyakit. Seperti infeksi virus, menurunkan stres, berat badan, dan mendorong energy, serta meningkatkan libido.
Baru-baru ini juga diperkuat penelitian dari Journal of Sexual Medicine dan Phytotherapy Research. Hasil penelitian mengungkap penurunan gairah seksual bisa juga disebabkan pekerjaan, keluarga, kehidupan sosial, aktivitas sehari-hari, hingga pola makan.
Penelitian yang dipimpin Dr David Edwards, dokter spesialis kesehatan seksual menyarankan untuk mengonsumsi ekstrak rhodiola rosea, selain mengnsumsi makanan sehat dan berolahraga. .
Menurutnya herbal tersebut telah digunakan berabad-abad untuk menghilangkan stres dan meningkatkan energi, juga dapat membantu meningkatkan dorongan seksual yang disebabkan stres.
“Tanaman ini bisa menjadi suplemen herbal alami yang dapat membantu menghilangkan gejala karena stres, seperti kelelahan dan meningkatkan libido. Bahkan, tanaman ini digunakan bangsa Viking untuk hadiah pernikahan,” terangnya seperti dikutip express.co.uk, Senin 10 Desember 2018.
Sumber lain juga menyebutkan tanaman ini sudah tersedia dalam bentuk kapsul yang tidak berinteraksi dengan obat-obatan lainnya. Rhodiola rosea sanggup meningkatkan 68 persen disfungsi ereksi dan kini juga digunakan psikiater di penjuru dunia untuk mengobati depresi.
BACA JUGA: Hati-Hati, Disfungsi Ereksi Bisa Serang Pria Muda
Dr. Edward menyarankan tidak hanya mengonsumsi rhodiola rosea. Tapi juga menyarakan untuk berolahraga secara teratur, mengubah pola makan, hingga menciptakan suasana romansa.
“Mandi atau mandi bersama, makan malam yang disiapkan dengan menyalakan lilin, bisa menciptakan perbedaan. Cobalah menghindari bepergian di Jumat malam yang bisa memicu stres,” ungkapnya.
Pola makan yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan penurunan libido. Dr.Edward menyarankan mengubah menu makan di setiap sarapan, makan siang hingga makan malam.
Makanan yang secara alami meningkatkan kadar hormon senang, serotonin, yang sanggup membantu menciptakan perasaan tenang serta suasana hati yang lebih baik.
“Umumnya orang miskin tidak memiliki waktu diet. Ini meningkatkan stres, menurunkan energi dan tentu saja libido,” pungkasnya.
Sementara survei yang dilakukan Aviva Health mengungkap empat dari sepuluh orang Inggris memiliki waktu tidur paling buruk di dunia. Tidur malam yang terlalu lama menyebabkan iritasi dan suasana hati yang rendah, kelelahan hingga menurunkan dorongan seks. Pada saat bangun terlalu pagi bisa menyebabkan pusing.
