Rabu, 09 February 2022 08:20 UTC
DIBAWA PULANG. Orang tua korban saat membawa paksa jasad korban dari rumah sakit umum Abdoer Rahem Situbondo, Rabu, 9 Februari 2022. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Situbondo – Balita berusia 4 tahun tewas tercebur ke sungai irigasi dam siluis di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan/Kabupaten Situbondo, Rabu, 9 Februari 2022. Balita bernama Muhammad Abhizar Zarib tercebur sungai saat bermain bersama temannya di pinggir sungai tak jauh dari rumahnya.
Proses pencarian korban berlangsung sekitar satu jam. Jasad korban ditemukan seorang warga tersangkut kayu berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi korban terjatuh. Orang tua korban, Trias Riski Dwi Saputra, 36 tahun, dan Yusi Yanuar Ariyanti, 34 tahun, menangis histeris melihat anaknya terbujur kaku tak bernyawa di ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem Situbondo.
“Korban setiap hari memang bermain di tepi sungai dekat rumah. Saat kejadian korban bermain dengan anak saya dan kemungkinan terpeleset hingga terjatuh ke sungai,” kata Purwanto, orang pertama yang menemukan jasad korban tersangkut kayu.
BACA JUGA: Tenggelam di Sungai Kanigoro, Seorang Bocah di Mojokerto Meninggal Dunia
Pihak keluarga membawa paksa jasad korban dari rumah sakit karena menilai terlalu lama menunggu autopsi. Sejumlah aparat kepolisian dan Tim SAR sempat berusaha menghalangi, namun orang tua korban tak menggubris dan tetap nekat membawa jasad korban sendiri pulang ke rumah.
“Ini anak saya, biar saya bawa pulang ke rumah. Kasihan terlalu lama kalau menunggu di rumah sakit,” teriak Trias membentak petugas yang berusaha menghalanginya.
BACA JUGA: Anak Tenggelam di Kolam Dewasa, Madiun Umbul Square Tingkatkan Keamanan
Sebenarnya, pihak rumah sakit sudah menyiapkan mobil ambulans untuk membawa jasad korban ke rumah duka di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Dawuhan, Situbondo. Namun pihak keluarga memilih membawanya menggunakan mobil pikap.
Orang tua korban yang memanggul anaknya ke luar rumah sakit sempat berusaha naik motor, namun oleh sejumlah keluarga yang lain diarahkan ke atas mobil pikap.
“Sebenarnya sudah disiapkan mobil ambulans tapi orang tua korban yang masih depresi enggak sabar menunggu dan memilih membawa pulang paksa jasad korban,” ujar salah seorang anggota Polres Situbondo.
