Logo

Tabloid Indonesia Barokah Tersebar Merata di Jatim

Reporter:,Editor:

Jumat, 25 January 2019 12:35 UTC

Tabloid Indonesia Barokah Tersebar Merata di Jatim

no image available

JAITMNET.COM, Banyuwangi – Tabloid Indonesia Barokah sudah tersebar hampir merata di Jawa Timur. Selain di Ngawi, tabloid ini juga ditemukan beredar di Kediri, Probolinggo dan Banyuwangi.

Di Kabupaten Banyuwangi, peredaran tabloid ini diketahui beredar di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Banyuwangi, Glagah, Cluring, dan Sempu dan telah diantarkan ke kantor-kantor desa.

Informasi yang dihimpun Jatimnet.com, tiga desa di Kecamatan Glagah masing-masing mendapat satu paket berbungkus kertas coklat yang alamatnya ditujukan ke masjid-masjid di desa tersebut. Tiga desa itu adalah Paspan, Kampung Anyar, dan Glagah.

BACA JUGA: Sekilas Konten Tabloid Indonesia Barokah yang Beredar

Saat ditemukan, paket-paket tersebut diletakkan di depan ruang pelayanan publik masing-masing desa, Selasa 22 Januari 2019 lalu tanpa diketahui siapa yang meletakkan. Perangkat desa yang tidak menaruh curiga memberikan paket kepada pengelola masjid atau ta’mir sesuai alamat tujuan.

Divisi Penindakan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Glagah Rimang Basori kemudian menyita tiga paket setelah ada yang melaporkan. Masing-masing paket berisi tiga eksemplar tabloid, salah satu yang ditujukan ke masjid Baitul Muttaqin, Desa Paspan, sudah sampai ke tangan ta’mir.

BACA JUGA: Tabloid Indonesia Barokah Dikirim ke 45.989 Alamat

"Pengirimnya tidak jelas, tiba-tiba ada dan ditaruh di pelayanan publik kantor desa. Kalau alamatnya di tujukan ke masjid jelas," kata Basori di Kecamatan Glagah, Jumat 25 Januari 2019.

Dia mengatakan, penyitaan dilakukan agar tabloid berkonten provokatif itu tidak menyebar di kalangan masyarakat. Selain itu Basori mengaku akan melakukan pengawasan lebih intensif dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Dari data pengiriman yang tertempel di bungkus, kata Basori, paket-paket itu dikirimkan dari redaksi tabloid di Pondok Melati, Bekasi. Isi konten tabloid juga tengah dikaji untuk memberikan penilaian lebih mendalam.

Takmir Masjid Baitul Muttaqin, Desa Paspan, Khoirudin (54) membenarkan telah menerima paket Tabloid Indonesia Barokah meski dirinya tidak pernah pesan. Dia juga mengatakan belum membaca tulisan yang ada di dalam tabloid itu.

"Tiba-tiba saya terima dari desa, alamatnya memang ke masjid sini. Kalau saya sendiri tidak akan bicara politik di masjid," katanya.

BACA JUGA: Bawaslu Temukan Ratusan Eksemplar Tabloid Barokah Disebar di Probolinggo

Sementara di Surabaya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya mengaku sedang rapat dengan komisioner terkait beredarnya tabloid tersebut, Jum'at 25 Januari 2019.

Kasi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Surabaya Usman menginformasikan, koordinasi ini merupakan langkah awal untuk menindaklanjuti dan mengkaji instruksi yang diberikan oleh Bawaslu Jatim untuk mengantisipasi adanya unsur provokasi.

Hingga kini Bawaslu Surabaya belum menemukan dugaan adanya pelanggaran dalam tabloid yang disebarkan. Karena wilayah Surabaya sampai saat ini tidak menemukan tabloid yang dimaksud.

“Ini kan masih belum jelas dan simpang siur, jika ada yang mengirim tabloid tersebut, pasti ada pihak pengantarnya,” tambahnya.

Bawaslu Surabaya juga sudah menghubungi kantor pos serta bekerjasama dengan kepolisian. Namun hingga saat ini tidak ada konfirmasi terkait penyebaran tabloid ini di Surabaya.

Data sementara dari Bawaslu Jatim, kata Usman, penyebaran tabloid sudah terjadi di Kediri, dan itu pun masih dalam tahap pengkajian. “Jadi kami masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut,” kata Usman.

Sementara di Kota Probolinggo, tabloid ini baru tiba di Kantor Pos dan belum sempat beredar di masyarakat.

Bawaslu Kota Probolinggo Azzam Fikri menyebut, pihaknya berhasil menahan terlebih dulu peredaran tabloid di Kantor Pos Kota Probolinggo, setelah Bawaslu bersama intelkam Polresta Probolinggo langsung mendatangi kantor pos setempat, Kamis 24 Januari 2019 malam.

Menurutnya, tabloid  rencananya akan dikirim ke lima kecamatan di wilayah itu. Yaitu Kecamatan Kademangan, Kanigaran, Kedupok, Mayangan dan Wonoasih.

"Kemarin malam kita langsung koordinasi dengan pihak kantor pos," katanya lewat sambungan seluler, Jum'at 25 Januari 2019.

Saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan Bawaslu Jawa Timur dan menunggu instruksi resmi oleh Bawaslu RI.

Laporan: Ahmad Suudi, Zulkiflie, Khoirotul Lathifiyah