Sabtu, 04 May 2019 01:41 UTC
Ilustrasi perusahaan tambang. Foto: DOK
JATIMNET.COM, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkolaborasi dengan Fakultas Teknik Geologi Univeritas Padjadjaran (FTG Unpad) menggelar survei seismik di perairan Riau dan Kepulauan Riau.
Survei yang dilakukan untuk melihat potensi cadangan timah yang dimiliki oleh PT Timah akan dilakukan selama empat bulan. Kerja sama dua lembaga ini diteken pada 30 April 2019 lalu di Bandung.
Potensi cadangan PT timah diproyeksikan akan mengalami peningkatan seiring adanya kegiatan survei seismik yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) bersama FTG Unpad ini.
BACA JUGA: Pendapatan PT Timah Didorong Regulasi Tata Kelola Tambang
"P3GL dan FTG Unpad bekerja sama dalam survei seismik demi mendukung potensi cadangan timah lepas pantai di luar Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT Timah di perairan Riau dan Kepulauan Riau," kata Hedi Hidayat selaku Kepala P3GL dalam laman Kementerian ESDM, Jumat 3 Mei 2019.
Hedi menjelaskan kegiatan survei seismik direncanakan berjalan selama empat yaitu pada pertengahan Juni hingga Oktober 2019 nanti. Kegiatan ini untuk mengidentifikasi cadangan mineral yang berada di laut termasuk berkaitan dengan IUP.
"Hasil survei akan dijadikan acuan dalam merumuskan usulan rekomendasi teknis dan kebijakan dalam mendapatkan IUP baru," imbuh Hedi.
Sebelumnya, P3GL dan PT Timah melakukan kerja sama serupa mengenai Eksplorasi untuk Penemuan Timah Dasar Laut dan Mineral Ikutannya pada 17 Januari 2018 lalu. Kedua pihak telah cukup intensif membahas upaya untuk melakukan ekplorasi mineral kelautan, termasuk peningkatan cadangan timah di kepulauan sekitar Bintan.
Sebagai infomasi, hingga saat ini PT Timah menjadi eksportir timah nomor dua terbesar di dunia setelah Tiongkok, dengan pasar Amerika Serikat serta negara di Asia, Afrika dan Eropa.
BACA JUGA: PT Timah Reklamasi Bekas Tambang Seluas 400 Hektar
Sebagian besar produksi disuplai dari penambangan laut dari Kepulauan Bangka Belitung dan Kundur. Artinya cadangan bijih timah laut memegang peran penting untuk menyuplai produksi PT Timah.
Untuk mengamankan potensi cadangan timahnya, PT Timah harus mengembangkan kegiatan eksplorasi untuk menggali cadangan di luar WIUP agar produksi terus berkelanjutan dan untuk memenuhi target perolehan cadangan timah sebesar 110 ribu ton per tahun.
Selain kegiatan survei seismik, poin penting dalam PKS yang ditandatangi oleh PG3L dan FTG Unpad menyangkut tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat serta Pengembangan Teknologi di Bidang Geologi Kelautan.