Logo

Surabaya Dianggap Layak Ikuti Survei Kesejahteraan Kota Tingkat Dunia

Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Layak Disurvei
Reporter:,Editor:

Jumat, 11 September 2020 14:20 UTC

Surabaya Dianggap Layak Ikuti Survei Kesejahteraan Kota Tingkat Dunia

SURVEI KEMAKMURAN. Risma saat mengikuti vidcon bersama FIABCI, Jumat, 11 September 2020. Surabaya diusulkan ikuti survei kemakmuran kota tingkat dunia oleh FIABCI. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Federation Internationale des Administrateurs de Bien-Conselis Immobiliers (FIABCI) yang berarti Federasi Realestat Internasional (International Real Estate Federation) menggelar audiensi melalui video conference (vidcon) yang diikuti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dari rumah dinasnya di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jumat, 11 September 2020.

Dalam pertemuan tersebut, FIABCI mengusulkan Surabaya bisa menjadi kota pertama di Indonesia yang mengikuti program City Prosperity Initiative (CPI) atau Indeks Persepsi Inisiatif Kesejahteraan Kota. CPI adalah pendekatan inovatif yang dirancang UN-Habitat untuk mempromosikan pembangunan kota yang berkelanjutan dan mengukur kemakmuran suatu kota.

President FIABCI Indonesia, Budiarsa Sastrawinata, menjelaskan Surabaya layak diusulkan dalam program ini karena selama ini sangat aktif dalam mempromosikan dan melaksanakan konsep Sustainable Development Goals (SDGs). Selain itu, Surabaya juga merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia dengan 3.148.939 populasi.

BACA JUGA: Konsisten Kembangkan Mangrove, Surabaya Berpeluang Raih Akreditasi Lahan Basah Dunia

Bahkan, Surabaya sudah banyak mendapatkan pengakuan dan penghargaan internasional seperti ASEAN Sustainable City Award, CityNet Asia Pacific Award, Online Popular City Guangzhou Award, dan Scroll of Honour Award from United Nations Human Settlement programme (UN Habitat).

“Jika ini diusulkan, berarti Surabaya akan menjadi kota pertama di Indonesia dalam Pemetaan CPI Global UN-Habitat dan kota ketiga di dunia setelah Santa Marta (Kolombia) dan Milan (Italia),” kata Budiarsa.

Menurutnya, setelah Surabaya diusulkan, maka akan dilakukan survei ke Surabaya untuk menentukan dan mengukur enam variabel penting dari CPI. Keenamnya adalah ekonomi perkotaan dan keuangan kota, pengembangan infrastruktur, perencanaan kota dan desainnya, kohesi sosial dan ekuitas, ekologi perkotaan dan lingkungannya, tata kelola perkotaan dan legislasinya.

“Jadi mohon izin untuk survei nanti. Kami yakin Surabaya sudah layak dan dengan Kota Surabaya terpilih sebagai tuan rumah Hari Habitat Dunia 5 Oktober nanti, rasanya sangat tepat untuk memilih Surabaya mengikuti program ini,” ia mengungkapkan.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan terima kasih banyak kepada FIABCI yang akan mengusulkan Surabaya dalam program City Prosperity Initiative (CPI). Ia juga mempersilakan FIABCI untuk melakukan survei di Surabaya.

“Kami siap kapan pun kalau mau disurvei,” kata wanita yang akrab Risma itu.

BACA JUGA: Surabaya Kota Terpopuler Dunia, Risma Terima Penghargaan di Guangzhou

Pada kesempatan itu, Risma juga menyajikan berbagai pembangunan dan keindahan Surabaya melalui beberapa slide gambar. Mulai dari indahnya Bunga Tabebuya, taman-taman, kampung-kampung, dan Kebun Raya Mangrove yang ada di Kota Pahlawan.

“Kami juga banyak membangun jalan yang mana kami menggunakan uang sendiri, kami juga banyak membangun box culvert karena kami sangat konsen dalam mencegah banjir,” ia menjelaskan.

Selain itu, Risma juga menjelaskan pengelolaan sampah termasuk di PLTSA yang saat ini sudah bisa menghasilkan listrik 11 megawatt. Ia juga menjelaskan eks lokalisasi Dolly dari yang dulunya lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara hingga berubah menjadi pusat perekonomian rakyat.

Mendengar berbagai terobosan dan keindahan Surabaya itu, para peserta takjub dan mengakui bahwa Surabaya saat ini sudah luar biasa dan benar-benar berubah.