Logo
Radius 5 kilometer steril dari aktivitas manusia

Status Gunung Anak Krakatau Masih Siaga

Reporter:

Selasa, 12 March 2019 13:13 UTC

Status Gunung Anak Krakatau Masih Siaga

Ilustrasi: DOK

JATIMNET.COM, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih terus memantau aktivitas Gunung Api Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda.

Berdasarkan rekaman seismograf hingga tanggal 11 Maret 2019, gunung ini mengalami 7 kali gempa tremor non harmonik, 3 kali gempa vulkanik dalam dan 1 kali gempa hembusan dan tremor menerus dengan Amplitudo 1-5 mm.

Seperti dilansir dari laman Kementerian ESDM, Selasa 12 Maret 2019, PVMBG mempertahankan tingkat aktivitas Level III (Siaga) yang masih berlaku sejak 27 Desember 2018 lalu untuk membatasi aktivitas keseharian masyarakat maupun wisatawan dalam radius 5 kilometer dari kawah Anak Krakatau.

Hingga Selasa 12 Maret 2019 pagi, secara visual gunung api tertutup kabut. Angin lemah berhembus ke arah timur, sementara asap kawah tidak teramati.

BACA JUGA: Erupsi Gunung Anak Krakatau Berhenti Total

VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit 23 Februari 2019 pukul 17.33 WIB, terkait erupsi dengan ketinggian kolom abu 500 meter dengan amplitudo gempa letusan 25 mm dan lama gempa 271 detik.

PVMBG meminta masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung untuk tenang serta tidak mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami.

Masyarakat diharapkan tetap melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat.

BACA JUGA: PVMBG Catat Terjadi Perubahan Pola Letusan Anak Krakatau

Gunungapi Anak Krakatau (156,9 m dpl), terletak di Selat Sunda adalah gunungapi strato tipe A dan merupakan gunungapi muda yang muncul dalam kaldera, pasca erupsi paroksimal tahun 1883 dari Kompleks Vulkanik Krakatau.

Aktivitas erupsi pasca pembentukan dimulai sejak tahun 1927, pada saat tubuh gunung api masih di bawah permukaan laut. Tubuh Anak Krakatau muncul ke permukaan laut sejak tahun 1929.

Sejak saat itu hingga kini Gunung Anak Krakatau berada dalam fase konstruksi (membangun tubuhnya hingga besar). Pada tahun 2016 letusan terjadi pada 20 Juni 2016. Sedangkan di 2017 letusan terjadi pada 19 Februari 2017 yang berupa letusan strombolian.

Tahun 2018, kembali meletus sejak tanggal 29 Juni 2018 sampai saat ini berupa letusan strombolian