Kamis, 28 October 2021 23:40 UTC
LITERASI KEUANGAN. Sosialisasi program literasi keuangan digital atau Digital Financial Literacy (DFL) yang diselenggarakan secara hibrid (online dan offline) oleh OJK, Selasa, 26 Oktober 2021. Dok: OJK
JATIMNET.COM, Surabaya – Dalam perkembangan dunia digital khususnya di Indonesia, financial technology (fintech) sudah berkembang sangat pesat. Untuk merespons kondisi tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia melakukan sosialisasi program literasi keuangan digital atau Digital Financial Literacy (DFL) yang diselenggarakan secara hibrid (online dan offline), Selasa, 26 Oktober 2021.
Mengangkat tema How to be Financial Literate: an Eye Opener for New Generation, acara ini mengajak untuk meningkatkan literasi terhadap keuangan digital. Hal ini dimaksudkan dengan harapan dapat menjadi perintis dan perpanjangan tangan (agen) OJK dalam memberikan literasi keuangan digital ke masyarakat sekitar.
Menurut Kepala Kantor OJK Regional IV Wilayah Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi, fintech memang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari karena telah merambah semua lini masyarakat. Berbagai transaksi keuangan sudah dilakukan secara digital atau nontunai (cashless) termasuk saat berbelanja kebutuhan harian di pasar, alat transportasi, dan kebutuhan pendidikan.
BACA JUGA: OJK: Fintech Bisa Bermanfaat Bagi Perekonomian Nasional
Fintech dapat menjadi salah satu solusi dalam mempercepat digitalisasi sektor jasa keuangan guna mengakselerasi program pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.
"Namun, dalam proses adopsi layanan fintech tersebut masih terdapat tantangan yang besar, khususnya terkait tingkat literasi layanan keuangan digital pada masyarakat Indonesia," kata Bambang.
Ia memaparkan ketidakselarasan antara perkembangan layanan keuangan digital yang masif dengan rendahnya tingkat literasi masyarakat akan menjadi dampak buruk perkembangan keuangan di Indonesia.
"Seperti, terjadinya kasus praktik investasi bodong atau biasa kita sebut sebagai Ponzi Scheme," katanya.
BACA JUGA: Dorong Inklusi Keuangan, Asosiasi Fintech Selenggarakan Konferensi Keuangan Digital
Sementara itu, senada dengan Bambang, Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Imansyah menjelaskan OJK telah berperan aktif dalam upaya peningkatan literasi keuangan digital dan kasus literasi keuangan sedari dini.
"Salah satunya dengan meluncurkan program DFL ini," ia menuturkan.
Sebagai informasi, program DFL merupakan salah satu inisiatif yang dilakukan OJK untuk memberikan edukasi layanan keuangan digital. Dikemas secara interaktif, menarik, dan mudah dipahami dalam bentuk media buku, e-book, video animasi, dan games dengan target utama generasi milenial yang memiliki potensi sebagai pengguna terbesar layanan keuangan digital.
Ia berharap masyarakat dapat memahami lebih dalam terkait risiko yang melekat pada penggunaan Inovasi Keuangan Digital (IKD) dan layanan keuangan lainnya, serta cara-cara mitigasinya. Sehingga dapat lebih berhati-hati dan bijak dalam penggunaan layanan digital.