Logo

Sopir Bus Jalani Tes Urine di Madiun, Dua Alami Tensi Darah Tinggi

Reporter:,Editor:

Jumat, 20 December 2019 12:35 UTC

Sopir Bus Jalani Tes Urine di Madiun, Dua Alami Tensi Darah Tinggi

PEMANTAUAN. Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono (tengah) saat meninjau pemeriksaan kesehatan para sopir bus di Terminal Caruban, Kabupaten Madiun, Jumat 20 Desember 2019.FOTO. IST

JATIMNET.COM, Madiun – Sedikitnya 30 sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) menjalani tes urine di Terminal Caruban, Kabupaten Madiun, Jumat 20 Desember 2019. Kegiatan itu untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas akibat kondisi pengemudi yang kurang sehat maupun di bawah pengaruh minuman beralkohol dan narkotika.

Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan pemeriksaan itu sebagai wujud menjaga keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas saat menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2020. Pada momentum itu diprediksi terjadi peningkatan volume kendaraan di jalan raya.

BACA JUGA:Menjelang Natal dan Tahun Baru, Polisi ‘Panen’ Miras

“Apabila sopir yang bersangkutan menggunakan obat-obatan terlarang atau kondisi kesehatannya tidak baik dapat membahayakan penumpang,” ujar Ruruh di sela pemeriksaan kesehatan para sopir oleh petugas Dokpol Klinik Polres Madiun.

Selain membahayakan penumpang, kondisi sopir bus yang tidak baik dapat mengganggu kelancaran lalu lintas. Ini jika terjadi kecelakaan lalu lintas dengan posisi kendaraan bermotor yang menutup jalur utama Madiun-Nganjuk.

BACA JUGA: Pegawai KAI Dilarang Cuti Selama Natal dan Tahun Baru

Kasatlantas Polres Madiun AKP Jimmy Heriyanto Manurung menambahkan, dalam pemeriksaan urine dan kesehatan itu diketahui dua sopir yang mengalami tekanan darah tinggi. Kondisi itu dinyatakannya dapat menganggu para pengemudi dalam menjalankan pekerjaannya.

“Maka, kami beri obat dan vitamin agar kondisi sopir kembali bugar. Kami juga meminta agar mereka beristirahat sejenak,” kata Jimmy.

Menurut dia, faktor kondisi kesehatan yang kurang baik dan kelelahan menjadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan. Sebab, para sopir tidak bisa konsentrasi dengan baik saat mengemudikan armada angkutan umum dengan jarak tempuh ratusan kilometer.