Logo

Soekarwo Tegaskan Tidak Ada Daging Impor di Jatim

Reporter:,Editor:

Sabtu, 22 December 2018 03:55 UTC

Soekarwo Tegaskan Tidak Ada Daging Impor di Jatim

Gubenrur Jatim Soekarwo saat diwawancarai soal dugaan daging impor yang masuk wilayahnya. Foto: Nani Mashita

JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan bahwa isu beredarnya daging sapi beku di Jatim tidak benar. Sebelumnya, Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur memprotes dugaan adanya daging impor asal India.

“Tidak ada daging kerbau impor masuk Jatim,” ujar Soekarwo ditemui di Grahadi, Jumat 22 Desember 2018 malam.

BACA  JUGA: Daging Sapi Impor Diduga Masuk Jatim

Soal penemuan ada boks bekas daging sapi atau daging kerbau impor, Soekarwo tidak berkomentar banyak. “Itu boks lama,” katanya.

Dia kembali menegaskan jika Jatim sudah menutup kran impor daging sapi atau kerbau dari negara manapun. Soekarwo tidak menjawab terang benderang saat ditanya soal argumentasi penurunan jumlah sapi yang dipotong di Jatim.

Dia mengatakan ada 4,8 juta sapi di Jatim yang siap potong. Jumlah stok daging juga surplus 8.120 kilogram.

Harganya pun cukup stabil yaitu Rp107 per kilogramnya dengan kualitas satu, dan daging tetelan Rp 86 ribu per kilogramnya. “Artinya stok di Jatim cukup,” katanya dengan nada tegas.

Menurutnya isu yang beredar saat ini adalah upaya spekulan untuk mengambil untung. Dikatakannya ada upaya untuk membuat panik pasar yang mendorong pedagang untuk menyimpan daging. Ujung-ujungnya ada kenaikan harga.

“Saya jalan-jalan ke Pasar Krampung, pembeli bilang naik Rp200 mosok gak oleh (masak tidak boleh), yang hanya setahun sekali,” tuturnya.

BACA JUGA: DPRD Surabaya Pertanyakan PT NKE yang Lanjutkan Proyek

Dia menjelaskan saat ini surat edaran larangan daging sapi impor masuk ke Jatim yang ditandatanganinya masih berlaku. “Jadi tidak boleh ada daging impor masuk Jatim,” tegasnya. 

Sebelumnya, Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur memprotes dugaan adanya daging impor asal India. Padahal sesuai dengan surat edaran gubernur sudah ada larangan untuk impor daging.

PPSDS menemukan kardus bekas daging beku dari India dan Australia. Selain itu, juga didapat informasi setiap dua hari sekali ada daging beku impor masuk ke Jatim yang jumlahnya mencapai satu kontainer atau setara dengan 20 ton.