Logo

SIG Manfaatkan Sampah untuk Bahan Bakar Alternatif Pembuatan Semen

Reporter:,Editor:

Selasa, 21 July 2020 12:40 UTC

SIG Manfaatkan Sampah untuk Bahan Bakar Alternatif Pembuatan Semen

PENGOLAHAN SAMPAH. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan (ketiga dari kiri) menekan tombol peresmian operasionalisasi pengolahan sampah jadi bahan bakar alternatif di pabrik PT SBI, Cilacap, Jateng, Selasa, 21 Juli 2020. Foto: Humas SIG

JATIMNET.COM, Gresik – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui unit usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), memanfaatkan sampah perkotaan sebagai bahan bakar alternatif dalam pembuatan semen di pabrik SBI di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Operasionalisasi pengolahan sampah ini diresmikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Peresmian juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yassin Maimoen, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Direktur Produksi SIG Benny Wendry, dan Direktur Utama SBI Aulia Mulki Oemar.

Direktur Produksi SIG Benny Wendry mengatakan pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini merupakan solusi untuk pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik. 

BACA JUGA: Penjualan Semen dan Terak SBI Meningkat Dibanding Tahun Lalu

Refuse-Derived Fuel (RDF) merupakan hasil dari sampah domestik yang diolah dengan metode biodrying untuk dijadikan energi terbarukan dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. 

"Pemanfaatan sampah tersebut mampu mengganti penggunaan batu bara menjadi bahan bakar hingga 3 persen Substitusi Energi Panas (Thermal Substitution Rate/TSR)," katanya, Selasa, 21 Juli 2020.

Menurutnya, saat ini sampah terus bertambah tiap hari dan menjadi masalah besar di beberapa daerah termasuk Cilacap. "Ini yang mendorongan kami memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif pengganti batu bara,” katanya.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar alternatif dalam pembuatan semen di pabrik SBI, Cilacap. Foto: Humas SIG

Benny menjelaskan bahan bakar alternatif ini merupakan inovasi perusahaan dalam mewujdkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan solusi jangka panjang dalam mengatasi persoalan sampah domestik yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan penerapan teknologi RDF merupakan upaya meningkatkan pengelolaan persampahan di Indonesia dan menjadi titik balik pengelolaan sampah. 

BACA JUGA: SIG Siap Laksanakan Skenario The New Normal Sesuai Arahan Kementrian BUMN

"Harus ada terobosan dalam pengelolaan sampah sehingga dapat mengurangi ketergantungan pengelolaan sampah kota/kabupaten kepada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah. Semoga teknologi yang dibangun di Cilacap ini bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya," kata Luhut.

Fasilitas pengolahan sampah domestik terpadu pertama di Indonesia ini merupakan milik Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Lingkungan Hidup yang bekerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Denmark melalui Environmental Support Programme Phase 3 (ESP3) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Program ini juga didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta PT SBI yang ditunjuk sebagai operator dan mempersiapkan sumber daya manusia melalui pelatihan dan offtaker produk RDF.

Fasilitas Municipal Solid Waste (MSW) menjadi RDF di TPA Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, dibangun di atas lahan seluas 1 hektar dan mampu mengolah limbah sampah domestik sebesar 120 ton per hari dan menghasilkan 60 ton RDF per hari dan mampu menggantikan 40 ton batu bara per hari.