Minggu, 15 December 2019 11:28 UTC
Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo mengecek peralatan dan fasilitas petugas tanggap bencana banjir di Posko bencana Banjir.
JATIMNET.COM, Gresik - Memasuki musim hujan, dan antisipasi banjir Resort Gresik bersama Kodim 0817 mendirikan posko bencana banjir di Jalan Raya Morowudi, Desa Moro, Kecamatan Cerme, Gresik, Minggu 15 Desember 2019.
Posko itu sengaja berada Jalan Raya Morowudi, lantaran titik lokasinya berada di perbatasan daerah wilayah Cerme, Benjeng dan kecamatan Menganti yang selama ini dianggap kerap terjadi banjir.
Untuk itu, antisipasi banjir Kepolisian dan TNI mengecek kesiapan posko, saat terjadi bencana alam. Terutama mengenai tenda yang nantinya jadi tempat pengungsian saat terjadi banjir.
BACA JUGA: Antisipasi Banjir, Pemkot Surabaya Gencar Normalisasi Sungai dan Tambah Kapasitas Pompa
Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo didampingi Dandim 0817 Letkol Inf Budi Handoko, menyampaikan, kegiatan Polri yang dilakukan bersama TNI merupakan arahan Kapolri untuk tanggap bencana, sekaligus antisipasi saat terjadi bencana alam. Baik itu longsor, banjir, angin kencang atau beliung.
“Persiapan dan antisipasi sangat penting. Kita tidak tahu kapan datangnya bencana alam, banjir. Namun jika terjadi maka masyarakat bisa menyelamatkan putra-putrinya dan barang berharganya di posko ini,” katanya.
Di posko ini, lanjut Kusworo, pihaknya sudah menyediakan pakaian, mie instan, selimut, tempat tidur darurat dan obat-obatan. Adapula perahu karet dan peralatan selam di posko untuk mengevakuasi saat terjadi banjir.
BACA JUGA: Sembilan Kecamatan di Probolinggo Rawan Banjir
Tim gabungan yang berad di posko itu sendiri ada dari Polri, TNI, Satpol PP, Dinkes, Dishub, BPBD dan tim DVI. Semua unsur atau instansi dilibatkan bentuk upaya tanggap bencana yang jaga secara bergilir.
“Kami ingin menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat dengan menggandeng stakeholder terkait. Posko bersifat antisipatif, jika terjadi bencana banjir, masyarakat tidak sulit mencari perlindungan,” katanya.
Perwira dua melati itu menyampaikan, posko serupa juga di dirikan di dua titik wilayah rawan banjir, seperti di kecamatan Benjeng dan Balongpanggang. Petugas juga membagikan peluit tanda bencana kepada 10 warga secara simbolis.
“Peluit itu bisa digunakan apabila warga membutuhkan pertolongan. Sehingga petugas tidak kesulitan mencari,” ujar dia.
