Sabtu, 18 October 2025 23:47 UTC
Bupati Probolinggo saat konferensi pers di terminal jembatan kaca Seruni Poin Bromo,.Foto: Zulafif..
JATIMNET.COM, Probolinggo – Kabupaten Probolinggo bakal menghadirkan “Seven Lakes Festival Probolinggo Paradise 2025”, ajang pariwisata berskala nasional.
Event yang dijadwalkan selama tujuh hari, mulai 7 November mendatang itu akan menghadirkan kombinasi antara wisata budaya dan wisata alam.
Lokasi pelaksanaannya dipusatkan di kawasan eksotis tujuh ranu, permata alam tersembunyi di lereng selatan Probolinggo.
Pesona tujuh danau alami menjadi fondasi utama festival ini. Mulai dari Ranu Segaran yang tenang, Danau Merah dengan warna airnya yang unik, hingga Ranu Argo yang terkenal sebagai lokasi memancing favorit.
Keindahan danau tersebut dipadukan dengan potensi perekonomian yang hidup di tengah masyarakat. Dengan demikian, Seven Lakes Festival Probolinggo Paradise 2025 diproyeksikan mempercepat gerak roda ekonomi masyarakat Kabupaten Probolinggo.
BACA: Melihat Pantai Pesona di Probolinggo yang Mulai Dikembangkan
Event ini bakal menjadi momentum penting bagi warga Kecamatan Tiris dan Krucil untuk menunjukkan potensi wisata sekaligus menghidupkan sektor usaha mikro lokal.
Apalagi, kawasan Tiris dan Krucil telah dikenal dengan pesona sejumlah danau alaminya. Namun, baru kali ini potensi tersebut dikemas secara profesional untuk mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi warga.
Bupati Probolinggo Mohammad Haris menegaskan bahwa festival ini bukan hanya panggung hiburan, tetapi strategi jangka panjang untuk menciptakan perputaran ekonomi di desa-desa wisata.
“Kami ingin Tiris dan Krucil menjadi destinasi yang hidup. Saat wisatawan datang, UMKM bergerak, warung kopi ramai, penginapan terisi, dan produk lokal dikenal luas,” ujar Gus Haris saat konferensi pers di Seruni Poin Bromo, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Perpaduan antara potensi ekonomi dan pariwisata ini menjadi dasar digelarnya Seven Lakes Festival Probolinggo Paradise 2025”.
“Ada potensi ekonomi sekaligus pariwisata. Kami ingin menjadikan Tiris dan Krucil sebagai wajah baru wisata alam di Kabupaten Probolinggo,” imbuhnya.
BACA: Wali Kota Probolinggo Sasar PPP Mayangan, Jadi "Sport Tourism" Cabor Paramotor
Festival ini juga sarat makna simbolik. Angka tujuh yang menjadi tema utama dianggap sakral, merepresentasikan kesempurnaan alam dan budaya.
Bukan hanya atraksi alam, berbagai agenda kreatif telah disiapkan untuk menarik wisatawan tinggal lebih lama di Kabupaten Probolinggo. Agenda kreatif itu meliputi, Grand Fashion Show di atas danau yang akan menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan.
“Kami tidak ingin festival ini sekadar seremonial. Ini gerakan ekonomi rakyat. Wisatawan datang, belanja, menginap, dan membawa cerita keindahan Tiris dan Krucil ke mana-mana,” tegas Gus Haris.