
Reporter
DiniSelasa, 9 Maret 2021 - 12:00
Editor
Ishomuddin
VAKSIN. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati (jilbab dan masker hitam) meninjau pelaksanaan vaksinasi ratusan ASN di Pendapa Graha Majatama Pemkab Mojokerto, Selasa, 2 Maret 2021. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Tiga tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Mojokerto dikabarlan terpapar Covid-19 setelah menerima vaksin Sinovac.
"Iya, ada tiga nakes yang kembali terpapar Covid-19 habis jalani vaksin dua tahap," kata sumber di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, Selasa, 9 Maret 2021.
Ia menyebut salah satu nakes yang bercerita kepadanya saat ini sedang melakukan isolasi setelah terpapar Covid-19 dan tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Salah satu nakes ini mengaku jika usai beberapa hari pasca divaksin yang kedua kali dinyatakan positif," katanya.
Salah satu tenaga medis di Dinkes Kabupaten Mojokerto ini menceritakan nakes yang terpapar Covid-19 ini sedang menjalani isolasi di Puskesmas Gondang setelah enam hari menerima vaksin kedua pada 18 Februari 2021.
BACA JUGA: Pemkab Mojokerto Dahulukan Tenaga Kesehatan Divaksin Covid-19
Namun, pada 24 Februari 2021, dilakukan swab masal karena kepala ruangan swab di Rumah Sakit Sumber Glagah, Kecamatan Pacet, positif Covid-19 pada 22 Februari 2021.
"Jadi selang enam hari dari dia divaksin. Ada tiga nakes dari hasil tracing itu yang terpapar walau sudah dilakukan vaksin. Di antaranya yang sharing dengan saya," ujarnya.
Selain itu, ia mengungkapkan perawatan ketiga nakes tersebut sama dengan pasien positif Covid-19 yang belum tersentuh vaksin. Sebab, vaksin berisi virus yang sengaja dilemahkan untuk menjadi antibodi ketika masuk ke dalam tubuh inang.
Hanya saja, karena mereka OTG dan sudah memiliki gejala anosmia, tidak perlu menjalani tes usap lagi. Sehingga, langsung melakukan isolasi mandiri. Menurut keterangannya, ketiga nakes tersebut besok akan menjalani uji swab pertama mereka setelah diisolasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Sudjatmiko mengatakan faktor dari manusia sendiri juga menjadi salah satu penyebab orang yang divaksin bisa terpapar Covid-19. Seperti, imunitas, fisik, dan daya tubuh setiap orang dalam menerima vaksin berbeda.
"Tiap orang dalam menerima vaksin itu beda-beda juga responsnya. Untuk tiga nakes ini tidak ada komorbid (penyakit penyerta)," katanya.
Selain itu, dalam pemberian vaksinasi ini semua orang harus melalui tahapan-tahapan tetap, yakni melalui skrining, interview, pengecekan tensi, dan saturasi.
BACA JUGA: 900 Pelayan Publik Divaksin, 9 Ribu Guru Masuk Sasaran Gelombang Kedua
"Aman, ya oke, clear, baru divaksin. Setelahnya enggak boleh pulang 30 menit untuk observasi mungkin ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Kalau enggak ada keluhan, ya boleh pulang," katanya.
Sudjatmiko mengimbau masyarakat tetap harus memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 meski sudah divaksin. Sebab seseorang yang divaksin maupun mantan penyintas Covid-19 masih bisa terinfeksi lagi.
Ini bergantung dari kondisi imunitas seseorang. Reinfeksi bisa terjadi karena virus masih bersembunyi di tubuh, kemudian karena terkontaminasi silang dari stain virus lainnya.
"Cuma kalau habis divaksin memang bukan berarti prokesnya ditinggalkan. Itu yang perlu ditekankan sama masyarakat. Jadi, habis divaksin tetap prokesnya jalan," katanya.