Logo

Setahun Lion Air Jatuh, KNKT Ungkap Penyebabnya 

Reporter:

Sabtu, 26 October 2019 03:46 UTC

Setahun Lion Air Jatuh, KNKT Ungkap Penyebabnya 

Ilustrasi pencarian FDR Lion Air oleh Chepy Canggih

JATIMNET.COM, Surabaya – Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018 lalu. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 itu jatuh lantaran sembilan faktor. 189 penumpang meninggal dalam kecelakaan tersebut.

“Dari hasil penyelidikan, ada sembilan faktor yang berkontribusi pada kecelakaan ini,” kata Nurcahyo Utomo, Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo, dalam konfrensi pers, Jumat 25 Oktober 2019.

“Jika satu di antaranya tidak terjadi, mungkin kecelakaan tidak akan terjadi,” katanya. 

BACA JUGA: Keluarga Korban Penumpang 737 Max Kritik Santunan Boeing

Laporan yang diselesaikan hampir setahun setelah peristiwa kecelakaan, terdiri dari 353 halaman. Di antara sembilan masalah itu, salah satunya adalah laporan tentang pesawat yang tidak laik terbang lantaran masalah di kokpit.

Namun, masalah ini tidak tercatat dengan baik sehingga pesawat diizinkan terbang tanpa mendapatkan perbaikan lebih dahulu.

Berikutnya, masalah sensor-yang telah dibeli dari toko di Florida-belum dicek secara layak. Sensor ini memberikan informasi pada Sistem Augmentasi Karakter Manuver (MCAS). Program yang didesain untuk mencegah 737 mengalami stall, telah menjadi fokus penyelidik dalam kecelakaan Boeing 737 Max di Indonesia dan Ethiopia.

BACA JUGA: Boeing Kucurkan Rp1,4 Triliun untuk Penumpang Lion Air dan Ethiopian Airlines

KNKT mengidentifikasi masalah dalam sistem MCAS, yang menyebabkan hidung pesawat terdorong ke bawah berulang kali, dan menyebabkan pilot berjuang untuk mengontrol pesawat dalam posisi stabil.

Kemudian, laporan juga menemukan pilot kedua memiliki prestasi buruk saat pelatihan, sehingga ia harus membaca buku petunjuk lantaran tak mengingat prosedurnya.

Ia memegang kemudi sebelum pesawat menukik ke laut, namun laporan menyebutkan jika kapten tidak memberikan bimbingan yang memadai sebelum ia menyerahkan kontrol pesawat saat mereka berjuang mempertahankan pesawat tetap terbang di udara.

BACA JUGA: Kecelakaan Ethiopian Airlines Punya Kesamaan dengan Lion Air

Laporan juga menemukan jika 31 halaman hilang dari log perawatan pesawat.

Dalam laporan, KNKT juga melampirkan sejumlah rekomendasi kepada Boeing, termasuk desain kembali MCAS serta adanya informasi yang memadai tentang pelatihan dan petunjuk penggunaan bagi pilot.

Rekomendasi tersebut mendapat respon dari Boeing. Dalam pernyataanya, pabrik pesawat asal Amerika Serikat itu mengatakan telah “mempelajari” rekomendasi dari KNKT itu.

Boeing menambahkan jika mereka “telah melakukan sejumlah tindakan untuk meningkatkan keselamatan dari 737 Max, untuk mencegah terjadi gangguan pada kontrol penerbangan yang terjadi di kecelakaan ini, agar tidak berulang,”.

BACA JUGA: Lion Air Tunda Kedatangan Boeing 737 Max 8

Pada Selasa, perusahaan memecat Kevin McAllister, Kepala Eksekutif Komersial Pesawat Boeing, dan menjadikannya pejabat paling senior yang telah diberhentikan setelah dua kecelakaan Boeing.

Boeing juga mengatakan jika mereka menunggu 737 Max untuk mendapatkan sertifikasi layak terbang kembali di akhir tahun ini.

BACA JUGA: Lion Air Grounded 10 Pesawat Boeing 737 MAX 8

Perusahaan mengatakan, “kami menunggu adanya kerja sama lagi dengan Lion Air, di masa depan,”.

Juru bicara Lion Air mengatakan jika kecelakaan itu adalah “tragedi yang tak pernah terbayangkan,” dan penting untuk membuat koreksi secara cepat untuk menjamin kecelakaan serupa tak lagi terulang.

Sumber: Bbc.com