Logo

Setahun Eri Cahyadi-Armuji, Ekonomi di Tengah Pandemi Dinilai Pulih

Reporter:,Editor:

Senin, 28 February 2022 05:00 UTC

Setahun Eri Cahyadi-Armuji, Ekonomi di Tengah Pandemi Dinilai Pulih

Ilustrasi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Ilustrator: Gilang/Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Masa kepemimpinan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji telah berjalan selama setahun. Di kalangan pebisnis dan pengusaha Kota Pahlawan, pasangan kepala dan wakil kepala daerah ini dinilai mampu menghadapi tekanan ekonomi di tengah Covid-19.

Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiono mengatakan menghadapi gempuran virus Covid-19 hingga melandai seperti saat ini bukan hal mudah. Menurutnya, mereka punya jurus untuk menghadapi bencana global yaitu dengan kolaborasi.

Dengan adanya kolaborasi, Didik mengungkapkan beberapa fakta keberhasilan pertumbuhan ekonomi di Surabaya yang meningkat secara signifikan.

“Pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya meningkat, dari 4,29 persen kini di tahun 2022 melompat ke angka 4,85 persen. Lompatan ini signifikan, sekitar 8 poin, bahkan melampaui kinerja ekonomi nasional,” kata Didik. 

Baca Juga: Gebrakan Kepimpinan Eri Cahyadi - Armuji Tahun Pertama di Surabaya

Fakta melambungnya perekonomian Kota Surabaya pasca pandemi Covid-19, Didik rangkum menjadi beberapa poin. Ia memaparkan, dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) dan pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment) yang digagas oleh dua orang pemimpin tersebut sangatlah baik.

“Bahkan, bisa dibilang salah satu yang terbaik se-Indonesia. Karena prokes dan 3T ini menjadi kunci utama pengendalian pandemi, sehingga perekonomian di Kota Surabaya dapat berjalan dan kembali pulih,” ia mengungkapkan.

Selain pengetatan prokes dan 3T, strategi kedua yang dilakukan agar perekonomian di Kota Surabaya bangkit adalah melalui kampung-kampung yang bergerak di bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Didik mencontohkan, seperti UMKM seragam dan sepatu gratis untuk pelajar yang diproduksi oleh UMKM Surabaya.

Sementara agar perekonomian di arus bawah bangkit, wali kota dan wakil wali kota yang akrab disapa Cak Eri dan Cak Ji itu kembali membuat terobosan, yakni aplikasi e-commerce Peken Surabaya. Situs belanja online e-Peken Surabaya ini dibuat sebagai wadah, sekaligus untuk menambah jangkauan pelanggan yang akan membeli produk buatan UMKM maupun Toko Kelontong.

Baca Juga: Serap Aspirasi, Walkot Eri Cahyadi Cangkrukan Bersama Warga

“Saya rasa strategi pemulihan ekonomi yang satu ini sangat tepat. Tak hanya fokus pada ekonomi di kalangan atas, namun juga fokus di arus bawah, yakni UMKM dan Toko Kelontong. Kemudian, mengkonsolidasikan jajaran ASN yang penghasilannya tidak begitu terdampak pada pandemi untuk bertransaksi bahan kebutuhan pokok di e-Peken Surabaya,” ia menjelaskan.

Strategi lainnya yang dilakukan Eri-Armuji dalam memimpin Kota Surabaya selama setahun terakhir adalah kolaborasinya. Menurut dia, kolaborasi antara Pemkot Surabaya dengan para stakeholder yang dijalin hingga saat ini, mampu menjadi tameng untuk menghadapi tekanan ekonomi di tengah terpaan pandemi Covid-19.

“Dia merangkai banyak elemen dalam satu barisan untuk memulihkan ekonomi di Surabaya. Beliau menggandeng banyak pihak, mulai dari pelaku usaha, akademisi, asosiasi pebisnis dan sebagainya dirangkai menjadi satu kesatuan tanpa sekat,” ia menerangkan.

Senada dengan Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiono, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi mengatakan jika Eri Cahyadi dan Armuji berani mengambil keputusan untuk kebangkitan ekonomi di tengah terpaan pandemi.

Baca Juga: Ini Gebrakan Eri Cahyadi - Armuji di Tahun Pertama Memimpin Surabaya

“Bisa kita lihat yang beliau lakukan adalah bagaimana menekan angka penularan Covid-19 serendah mungkin, namun perekonomian tetap berjalan. Kita lihat di saat PPKM, antara keseimbangan kesehatan dengan keseimbangan ekonomi ini bisa berjalan beriringan dengan baik di Surabaya,” kata Sutandi.

Direktur Marketing Pakuwon Group itu menyatakan, ketika memasuki bulan Oktober 2021, recovery perekonomian di Kota Surabaya bisa dinyatakan full 100 persen. Artinya, pada saat itu tingkat kunjungan mall di Kota Pahlawan sama dengan di tahun 2019. 

Sutandi memaparkan, sampai dengan bulan Desember 2021 - Januari 2022, mall yang ada di bawah pengelolaan Pakuwon Group tingkat kunjungannya berhasil merangkak naik signifikan hingga 100 persen.

Baca Juga: Gebrakan - Inovasi 100 Hari Kerja Eri Cahyadi dan Armuji

Ketika Pemerintah Pusat mengumumkan DKI Jakarta kembali masuk ke PPKM level 3, sedangkan Surabaya level 2 pada minggu kedua Februari 2022, tingkat kunjungan mall kembali drop hingga ke angka 50 persen. Penurunan itu tidak bertahan lama, setelah sepekan kemudian, tepatnya di minggu ketiga bulan Februari 2022, kunjungan mall di Surabaya kembali merangkak naik hingga 70 persen.

“Nah, minggu kemarin kita merangkak kembali, tingkat kunjungannya ke angka 70 persen. Kami berharap, kenaikan kasus Omicron ini tidak disertai dengan peningkatan kasus kematian maupun bed occupancy rate (BOR) tinggi," katanya.

"Jika tidak disertai dengan hal itu, kemungkinan pada Maret 2022 sudah normal kembali, masyarakat berani lagi beraktifitas di luar dan kami harapkan pandemi bisa segera menjadi endemik di Indonesia khususnya Kota Surabaya,” ia menjabarkan.