Logo

Seratusan Warga Desa Cendoro Tuntut Transparansi Penggunaan APBDes

Reporter:,Editor:

Selasa, 19 November 2019 14:23 UTC

Seratusan Warga Desa Cendoro Tuntut Transparansi Penggunaan APBDes

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Mojokerto – Sekitar 150 warga Desa Cendoro, Kecamatan Dawarblandong mendatangi Balai Desa setempat untuk menuntut transparansi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) tahun 2018  dan 2019, Selasa 19 November 2019.

Mereka mempertanyakan penggunaan APBDes tahun 2018 sebesar Rp 1,2 miliar dan tahun 2019 sebesar Rp 1,7 miliar yang digunakan untuk pembangunan sebelas jenis proyek oleh pemerintah desa.

Kedatangan warga ini merupakan yang ketiga kalinya setelah sebelumnya juga sempat mempertanyakan penggunanaan APBDes dalam dua tahun terakhir pada Rabu dan Kamis 13 dan 14 November 2019.

BACA JUGA: Ecoton: Penelitian Telur untuk Ingatkan Bahaya Impor Plastik

Mediasi antara warga dengan pemerintah desa berlangsung alot. Sebab, perangkat des terkesan enggan menemui seratusan warga yang sejak pagi sudah berada di pendapa balai desa.

Kondisi ini, membuat pihak kepolisian turut andil dalam negosiasi agar perangkat desa mau keluar menemui warga dan membacakan apa yang diinginkan warga terkait 11 proyek yang tercantum dalam APBDes tahun 2018 dan tahun 2019.

Setelah negosiasi, empat perwakilan perangkat desa akhirnya menemui warga. Sekretaris Desa Cendoro, Siswito, akhirnya menyampaikan beberapa penjelasan realisasi APBDes tahun 2018 mencapai 1,2 miliar dan di 2019 mencapai 1,7 miliar, namun tak memberikan kesempatan warga bertanya.

BACA JUGA: Polemik Desa Fiktif, ICW Catat 264 Kasus Korupsi Anggaran Desa

"Sampai saat ini juga sudah ada dua bangunan fisik yang sudah kami kerjakan, yakni peningkatan jalan permukiman dengan nilai Rp 149 juta dan Rp 300 juta, namun anggaran tersebut belum turun dan terpaksa harus menggunakan uang pribadi,” kata Siswito menjelaskan.

Tak hanya itu, Siswito juga menegaskan kalau pihaknya hanya bisa menyampaikan apa yang menjadi pertanyaan warga beberapa waktu lalu.

"Saat ini tidak ada tanya jawab. Saya hanya menyampaikan sesuai apa yang ditanyakan warga beberapa waktu lalu saja,” ucap Siswito, sembari meninggalkan warga yang sudah melakukan aksi tiga hari berturut-turut.