Logo

Serangan Wereng Ganggu Produksi Gabah Kering Giling di Tujuh Daerah

Reporter:,Editor:

Kamis, 15 October 2020 23:10 UTC

Serangan Wereng Ganggu Produksi Gabah Kering Giling di Tujuh Daerah

PANEN TRADISIONAL. Seorang petani Jember tengah memanen padi dengan cara manual. BPS Jatim memprediksi produksi gabah kering giling tahun ini turun dibanding tahun lalu. Foto: Dok Jatimnet.com

JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Pusat Statistik Jawa Timur mencatat penurunan produksi padi gabah kering giling. Penurunan itu disebabkan serangan hama wereng di sejumlah kota/kabupaten yang berpengaruh pada produksi hingga akhir tahun.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menyebut ada tujuh daerah dari 38 kota/kabupaten yang terserang wereng. Dampaknya tujuh daerah yang meliputi Jember, Mojokerto, Sidoarjo, Kediri, Blitar, Situbondo, dan Pacitan, mengalami penurunan produksi.

"Berdasarkan hasil hitung menggunakan metode kerangka sampel area (KSA), produksinya di tujuh daerah turun sepanjang 2020 dibanding tahun sebelumnya,” kata Dadang dalam jumpa pers secara virtual, Kamis 15 Oktober 2020.

Produksi gabah kering giling yang digunakan BPS ini, lanjutnya, terhitung mulai Januari-Desember 2020. Sementara produksi padi September-Desember adalah hitungan sementara.

BACA JUGA: Kinerja Ekspor Jatim Masih Positif di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Artinya di empat bulan terakhir yang dipakai adalah potensi produksi sesuai luas baku lahan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No.686/SK-PG.03.03/ XII/2019 tanggal 17 Desember 2019.

Dari data BPS, produksi gabah kering giling Jember tahun 2020 sebesar 602,8 ribu ton, atau turun dari tahun sebelumnya 616,86 ribu ton. Produksi di Mojokerto tahun ini mencapai 316,76 ribu ton, turun dari 2019 sebanyak 339,75 ribu ton.

Penurunan serupa juga terjadi di Sidoarjo yang pada 2020 tercatat 225,35 ribu ton, turun dari tahun sebelumnya sebesar 234,79 ribu ton. Adapun produksi di Kediri tahun ini sebesar 218,62 ribu ton, turun dari 2019 yang mampu berproduksi hingga 222,84 ribu ton.

Produksi padi di Blitar padi mencapai 201,81 ribu ton, atau turun dari tahun sebelumnya yakni 224,03 ribu ton. Dua daerah lainnya, Situbondo tahun 2020 ini memproduksi 160,97 ribu lebih rendah dari 2019 yakni 167,66 ribu ton, dan Pacitan 83,4 ribu ton turun dari sebelumnya 91,94 ribu ton.

BACA JUGA: Ratusan Hektar Sawah Terendam Banjir, Kualitas Padi di Madiun Diprediksi Menurun

“Kalau dilihat penurunan tahun ini lebih disebabkan serangan hama, terutama wereng yang memengaruhi produksi padi,” Dadang menambahkan.

Sementara produksi padi gabah kering giling terbanyak di Lamongan. Produksi tahun ini di Lamongan sanggup menembus 873,89 ribu ton, diiikuti Ngawi 829,5 ribu ton, dan Bojonegoro sebesar 737,4 ribu ton.

Secara umum, potensi produksi padi gabah kering giling di Jatim Januari-Desember meningkat dari 9,58 juta ton tahun 2019, menjadi 10,02 juta ton tahun ini. Begitu juga dengan produksi padi yang naik 0,02 persen.

Di mana produksi tahun sebelumnya pada periode Januari-September 88,31 juta ton gabah kering giling, menjadi 8,48 juta ton gabah kering giling tahun ini. “Biasanya potensi dengan realisasi bedanya tipis. Semoga kondisi normal, dan (angkanya) tidak bergeser jauh,” pungkas Dadang.