Logo

Ratusan Hektar Sawah Terendam Banjir, Kualitas Padi di Madiun Diprediksi Menurun

Padi Usia Muda yang Rusak Ditanam Ulang
Reporter:,Editor:

Rabu, 15 April 2020 11:40 UTC

Ratusan Hektar Sawah Terendam Banjir, Kualitas Padi di Madiun Diprediksi Menurun

PANEN. Sejumlah petani di Kecamatan Balerejo, Kab. Madiun, memanen padi setelah sempat sawah mereka terendam banjir, Rabu 15 April 2020. Foto. Nd.Nugroho

 

JATIMNET.COM, Madiun – Tanaman padi di lahan seluas 119 hektar di Kabupaten Madiun diprediksi mengalami penurunan kualitas akibat terendam banjir selama lebih dari 10 jam pada Senin malam hingga Selasa siang, 13-14 April 2020.

“Kualitasnya bisa turun sekitar 10 persen,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sumanto, Rabu, 15 April 2020.

Penurunan kualitas itu seperti bulirnya saat nanti menjadi beras tidak dapat mengkilap dan pecahan bulirnya lebih banyak. Kondisi ini berpotensi terjadi karena usia padi yang terendam banjir sekitar 70-80 hari atau kurang dari 20-10 hari sebelum panen.

BACA JUGA: Banjir Madiun Rendam 497 Hektare Lahan Pertanian

Kondisi padi seperti itu terdapat di Desa Gading, Balerejo, Garon, dan Glonggong, Kecamatan Balerejo. Selain itu, di Desa Tanjungrejo dan Banjarsari, Kecamatan Madiun. “Untuk mengurangi dampak itu, sebagian petani membersihkan lumpur akibat banjir dengan menyemprotkan atau menyiramkan air,” ujar Sumanto.

Menurut dia, dampak banjir juga memaksa petani di Desa Muneng, Kedungmaron, dan Kedungrejo, Kecamata Pilangkeng melakukan penanaman ulang. Demikian halnya dengan petani di Desa Cabean, dan Sawahan, Kecamatan Sawahan. Sebab, padi yang usia tanamnya sekitar sepekan juga terendam banjir.

Sejumlah desa di empat kecamatan itu tergenang banjir akibat hujan deras mengguyur selama lima jam sejak Senin malam, 13 April 2020. Air yang meluap berasal dari beberapa sungai yang merupakan anak Kali Jerohan yang bermuara di Bengawan Madiun.